Ghoib! Mentan Syahrul Yasin Limpo Tak Diketahui Setelah Perjalanan dari Luar Negeri

Jakarta— Keberadaan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo hingga kini belum diketahui pasca penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberatansan Korupsi (KPK) terhadap rumahnya atas dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengungkapkan, politikus Partai NasDem tersebut sampai saat ini tercatat belum kembali dari luar negeri

“Belum [Syahrul], belum, belum masuk,” ujar Yasonna, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Ketika disinggung mengenai upaya Kemenkumham untuk mencari keberadaan Syahrul, Yasonna menyebut, hal itu bukan kewenangan kementeriannya. Pihaknya juga belum menerima surat permintaan bantuan dari KPK untuk mencari keberadaan Syahrul.

“Kalau kita tak bisa cari, polisi dan KPK yang cari kalau kita kan kerja lah dengan negara-negara lain ya,” tuturnya.

Keterangan serupa juga disampaikan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi. Ia mengatakan belum mengetahui keberadaan Syahrul sampai saat ini. Berdasarkan informasi terakhir yang ia terima, Syahrul melakukan kunjungan kerja di Spanyol.

“Sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini,” beber Harvick di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim menyampaikan bahwa Syahrul terakhir kali terdeteksi di Roma, Italia.

“Kita pakai data perlintasan dan kerja sama antarnegara,” ungkap Silmy.

Silmy berujar, Syahrul bertolak dari Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta pada hari Minggu, 24 September 2023. Mentan Syahrul berada di pesawat Qatar Airways dan kemudian transit di Doha, Qatar, dan melanjutkan perjalanan menuju Roma.

Ia dijadwalkan meninggalkan Roma pada Sabtu, 30 September 2023, dan diperkirakan tiba di Indonesia pada Minggu, 1 Oktober 2023. Namun, keberadaannya hingga saat ini belum terdeteksi masuk ke Indonesia.

“Di situ kita sudah cek, belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan sudah berada di Indonesia,” tuturnya.

Meski hilang kontak Silmy belum mengetahui apakah Syahrul sudah ditetapkan masuk Daftar Pencarian orang (DPO) atau tidak. Silmy bilang, pihaknya belum memperoleh surat dari KPK tentang usulan ataupun putusan yang terkait kebutuhan dalam hal proses penyidikan di komisi antirasuah itu.

Perlu diketahui, KPK telah menaikkan status kasus dugaan korupsi di Kementan ke tahap penyidikan. Komisi antirasuah ini membeberkan ada tiga klaster dugaan korupsi di Kementan, yakni, pemerasan dengan jabatan, penerimaan gratifikasi, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Berdasarkan hasil penggeledahan yang dilakukan pada Kamis (28/10/2023), KPK menemukan uang tunai senilai Rp30 miliar dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

Tak sampai di situ, tim penyidik KPK juga telah menggeledah rumah Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan ruang menteri dan sekjen di kantor Kementan.

Dua hari setelahnya, penyidik KPK mengamankan uang senilai Rp400 juta dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura dari hasil rumah Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Kementan Muhammad Hatta. Rumah yang digeledah tersebut berada di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (1/10/2023).

Lebih lanjut, KPK juga menemukan bukti elektronik dan dokumen terkait di rumah tersebut. Ali Fikri mengatakan, pihaknya akan segera melakukan analisis dan penyitaan untuk menjadi kelengkapan berkas perkara penyidikan. (*) RAL

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.