Ganjar dan Prabowo Bakal Dipilih 10 Juta Buruh, Lho Anies Tak Populer?
Jakarta— Sebanyak 10 juta buruh yang bernaung di bawah Partai Buruh telah menentukan sejumlah nama yang laik menjadi calon presiden (bacapres) di 2024. Ternyata, mayoritas dari kaum buruh mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto disusul beberapa nama lain yang menjadi alternatif.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, munculnya nama-nama calon itu setelah melalui proses panjang. Mulai dari rapat kerja nasional (rakernas) Partai Buruh pada Februari 2023 berlanjut pada rapat presidium hingga masa pencermatan. Kata Said, baik Ganjar maupun Prabowo mendapat dukungan dari 12 provinsi berbeda.
“Ganjar didukung 12 provinsi, Prabowo Subianto 12 provinsi, rupanya Ganjar dan Prabowo di internal buruh ini populer. Kemudian Said Iqbal 8 provinsi, Najwa Shihab 2 provinsi, Rizal Ramli 2 provinsi, Rocky Gerung 2 provinsi. Partai buruh bebas-bebas aja tergantung anggota,” kata Said Iqbal dalam konferensi pers di Kantor KSPI, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023).
Said menyebut, pilihan suara yang berasal dari Partai Buruh ini diyakini akan besar. Setelah dilakukan mapping, Partai Buruh akan menyumbang 6,5 juta hingga 10 juta pemilih.
Anis Tereleminasi
Nama Anies Baswedan yang tak muncul dalam bursa bacapres Partai Buruh menimbulkan pertanyaan dari sejumlah pihak.
Menanggapi hal itu, Said berujar bahwa Anis sudah didepak alias tidak akan mendapat dukungan dari Partai Buruh kendati sebelumnya cawapres dari Partai Nasdem itu sempat masuk ke dalam bursa Capres pilihan Partai Buruh di Rakernas Februari 2023 .
Ia menjelaskan, dari masa pencermatan yang dilakukan Partai Buruh, nama Anies dieliminasi oleh rapat presidium berdasarkan organ struktur partai dan organ pendiri partai.
Pencabutan dukungan kepada Anies bukan tanpa alasan. Partai Buruh menilai, salah satu tim sukses Anies yaitu Sudirman Said coba mengintervensi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
“Sikap Sudirman said yang mengobok-obok KSPI rupanya berpengaruh negatif di internal KSPI dan FSPMI sebagai salah satu unsur pendiri partai buruh, sehingga tereliminasi, ditarik dukungannya, jadi Anies Baswedan enggak mungkin dipilih oleh partai buruh, enggak mungkin,” tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, Partai Buruh memandang bahwa Anies bukan sosok yang amanah untuk dijadikan pemimpin.
“Belum capres aja sudah enggak amanah, kawan seiring sejalan ditusuk dari belakang, itu belum jadi presiden apalagi jadi presiden, jadi melebihi petugas partai, sepertinya karyawan partai. Anies Baswedan ini ‘karyawan partai’, tergantung majikan partainya atau pengusaha partai. ini joke yang berkembang di kawan buruh. Apalagi jadi presiden, janji tinggal janji. Seribu janji bisa dibuat semanis apapun. Teman ditusuk dari belakang, apalagi rakyat. Itu menurut buruh,” terangnya.
Said menambahkan, proses penetapan sejumlah nama bacapres ini melibatkan organ pendiri mulai dari serikat petani, serikat nelayan dan lain sebagainya hingga organ struktural yang terdiri dari buruh yang masuk dalam keanggotaan di semua provinsi.
Namun begitu, lanjutnya, keputusan mengenai pilihan capres sangat bergantung pada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai presidential threshold yang kabarnya akan diumumkan besok, Kamis (14/9/2023).
“Total 38 provinsi, jadi menampung organ pendiri buruh di masing-masing kota dan struktural. Jadi ada 6 calon, kita tunggu besok, apa calon alternatif dikabulkan. Kalau iya masuk konvensi kalo gak tinggal dua yang masuk (Prabowo-Ganjar), saya ngga tau berubah apa tidak,” kata Said Iqbal. (*)