
Jakarta – PT Jaminan Kredit Indonesia ( Jamkrindo) memasuki usia ke 52. Pada usia yang telah melampaui setengah abad tersebut, Perusahaan telah mampu menunjukkan kemampuannya dalam melewati berbagai fase perjalanan dan memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan untuk tetap berdiri tegak di tahun-tahun mendatang.
Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama W. Setyawan mengatakan kapitalisasi yang tinggi serta praktek manajemen risiko yang baik merupakan kunci sukses bagi perusahaan penjaminan untuk bisa meraih kinerja keberlanjutan. Dirinya menjabarkan, dalam kondisi pandemi, pengelolaan risiko yang terukur, merupakan salah satu syarat mutlak untuk bisa bertahan menavigasi keberlanjutan di masa depan. Maka itu penguatan three line of defense dan penerapan four eyes principles dalam pengelolaan risiko penjaminan yang lebih terukur dan prudent menjadi agenda penting perusahaan dalam transformasi manajemen risiko.
“Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dibutuhkan dalam rangka mendukung pertumbuhan perusahaan yang sehat, oleh karenanya secara terus menerus dibangun dan disempurnakan Perusahaan. Inisiasi penerapan Governance, Risk dan Compliance (GRC) dilakukan untuk mengintegrasikan penerapan manajemen risiko, tata kelola organisasi yang baik, dan kesesuaian/kepatuhan,” ungkap Putrama kepada Infobank medio Juni lalu.
Inisiasi ini mengintegrasikan seluruh sistem penyusun GRC Perusahaan antara lain didalamnya telah tersertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) SNI 37001 : 2016 (Anti Bribery Management System) yang diperoleh perusahaan pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan transformasi PT Jamkrindo terus berjalan dengan menyentuh seluruh aspek, tidak terbatas pada aspek bisnis dan finansial.
“Dengan semangat transformasi dan kolaborasi yang dijalin dengan segenap stakeholder dan regulator, harapannya, peningkatan performansi perusahaan akan berdampak luas pada tumbuhnya perekonomian bangsa yang ditopang oleh UMKM,” pungkasnya. (*)
Penulis: Dicky F.