Duh Kasian! 111 Juta Anak Kelahiran 2020 Akan Terpanggang pada 2050

Oleh Editor in Chief The Asian Post, Karnoto Mohamad.

DUNIA makin penuh ketidakpastian dan penuh risiko. Menurut survei World Economic Forum Global Risks Perception 2024-2025, lanskap risiko global saat ini meliputi risiko konflik berbasis senjata yang menempati rating tertinggi sebesar 23%, diikuti cuaca ekstrim sebesar 14%, konfrontasi geoekonomi sebesar 8%, missinformasi dan disinformasi sebesar 7%, polarisasi sosial sebesar 6%, dan pelemahan ekonomi sebesar 5%.

Kekhawatiran tentang konflik bersenjata berbasis negara dan konfrontasi geoekonomi rata-rata tetap relatif tinggi dalam peringkat The World Risk selama 20 tahun terakhir. Namun, risiko perubahan iklim pun makin menguat.

Survei tersebut juga menyebutkan bahwa ancaman cuaca esktrem bakal menempati posisi pertama dalam risiko global pada 10 tahun mendatang. Bumi makin panas. Saat ini suhu bumi rata-rata 1,2 derajat celsius lebih panas dibandingkan dengan era pra-industri (1850-1900).

Tanpa aksi nyata mengerem laju emisi karbon, suhu bumi bakal meningkat 1,5 hingga 2 derajat celsius antara tahun 2026 dan 2042. Luke Grant, seorang peneliti iklim di Vrije Universiteit Brussel bersama rekan-rekannya membuat proyeksi yang sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan generasi mendatang.

Tingkat paparan terhadap cuaca ekstrem yang mereka hadapi tergantung pada kebijakan mitigasi saat ini. Dalam jurnal Nature pada Rabu (7/5/2025), mereka mengatakan bahwa anak-anak dan orang muda yang lahir pada dekade ini bakal menghadapi dampak pemanasan global yang tak pernah dialami orangtua dan kakek-nenek mereka dan ini berlaku hampir di mana saja di dunia.

Para peneliti telah melakukan analisis ini untuk setiap negara. Hasilnya sangat mengerikan. Jika suhu bumi meningkat hingga 3,5 derajat celsius dari suhu era pra-industri, ada sekitar 111 juta anak yang lahir pada 2020 akan mengalami paparan gelombang panas yang tak terperikan.

Baca juga...

Lalu, dengan asumsi pemanasan meningkat 1,5 derajat celcius, ada 62 juta anak yang lahir pada 2020 merasakan terpanggang paparan gelombang panas.

Bagaimana nasib dan masa depan generasi Z dan Alpha yang akan hidup pada tahun 2050? Generasi mana saja yang paling berkontribusi dalam merusak bumi? Selengkapnya, klik asianpost.id/e-magazine-mei-juni-2025.

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.