Buntut Penghargaan untuk Separatis Papua, Kemenlu: Itu Bukan Sikap Pemerintah Inggris

THE ASIAN POST, JAKARTA — Pemerintah Inggris menegaskan dukungannya terhadap integritas teritorial Indonesia dan mengakui Papua sebagai bagian NKRI.

Penegasan Pemerintah Inggris ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Inggris dalam keterangan tertulisnya, menanggapi pemberian penghargaan Dewan Kota Oxford kepada anggota kelompok gerakan separatis Kemerdekaan Papua Barat Benny Wenda, Rabu (17/7) lalu.

Untuk itu, pelaksana  tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Kamis (18/7), meminta masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di Papua, untuk tidak terpancing.

“Jangan melihat ini sebagai satu dukungan internasional dalam upaya separatisme yang dilakukan Benny Wenda dan kelompok kriminal bersenjatanya,” kata Faizasyah.

Menurut Faizasyah, pemberian penghargaan oleh Dewan Kota Oxford Benny Wenda, bukan sesuatu yang luar biasa.

“Kalau kita bisa perbandingkan mungkin seperti (pemberian penghargaan) dari pemerintah kota di Depok atau di kota-kota lainnya, dengan demikian sebenarnya maknanya tidak besar,” katanya.

Meskipun maknanya tidak besar, penghargaan Oxford Freedom of the City Award yang diterima Benny Wenda menjadi persoalan karena diberikan kepada seorang pegiat separatisme yang telah mengganggu ketertiban publik di Papua.

Sebenarnya, kata Faizasyah, rencana pemberian penghargaan kepada Benny Wenda telah diketahui pemerintah Indonesia sejak tahun lalu.

Pemerintah Indonesia pun telah menyampaikan keberatannya, baik kepada Pemerintah Kota Oxford maupun Pemerintah Inggris terkait rencana tersebut.

Alasannya, penilaian Dewan Kota Oxford  tidak didasarkan pada pemahaman yang utuh mengenai perkembangan dan pembangunan di Papua yang berlangsung hingga saat ini ataupun atas sepak terjang Benny Wenda.

Benny Wenda, yang meninggalkan Indonesia pada akhir 90an dan menetap di Inggris hingga saat ini, disebut telah terputus dengan realitas yang ada di Papua.

Ia dinilai tidak mengetahui berbagai upaya pemerintah untuk membangun Papua, termasuk melalui pemekaran dan status otonomi khusus yang diberikan.

Kemlu RI, lanjut Faizasyah, juga telah menyampaikan mengenai keterlibatan Benny Wenda dalam sejumlah aksi demonstrasi, termasuk penyerangan Mapolsekta Abepura pada 2000 yang mengakibatkan korban jiwa, sebagai bahan pertimbangan Dewan Kota Oxford sebelum memberikan penghargaan.

Namun, dalam praktiknya Dewan Kota Oxford memiliki pendekatan yang berbeda dalam melihat isu ini dan memutuskan memberi predikat “juru kampanye damai untuk demokrasi” kepada Benny Wenda. []

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.