BPS Sebut Ancaman untuk Berkeyakinan Masih Jadi Persoalan Serius

THE ASIAN POST, JAKARTA — Persoalan kebebasan sipil di Indonesia, terutama terkait dengan keyakinan masih menjadi persoalan serius.

Dalam catatan BPS melalui rilis Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2018, Senin (29/7), menyebutkan, variabel kebebasan berkeyakinan mengalami penurunan sebesar minus 1,42 poin menjadi 82,28 dari sebelumnya tahun 2017 sebesar 84,28.

Tekanan-tekanan terhadap kebebasan berkeyakinan ini dilakukan baik oleh pejabat maupun masyarakat.

- Advertisement -

- Advertisement -

BPS menyebutkan, penurunan performa terbesar terjadi pada indikator ancaman atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat (-7,91).

Disusul, ancaman atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berpendapat (-5,51).

Selanjutnya, tindakan atau pernyataan pejabat yang membatasi kebebasan menjalankan ibadah agama (-1,83).

Kemudian, indikator aturan tertulis yang membatasi kebebasan menjalankan ibadah agama (-1,80).

Terakhir adalah indikator tindakan atau pernyataan pejabat yang diskriminatif dalam hal gender, tenis dan kelompok mengalami penurunan (-1,38).

Diketahui, IDI merupakan indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan lintas kementerian dan sejumlah pakar menyusun data tahunan ini. []

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.

English EN Indonesian ID