Boyong Medali Emas, Ini Dia Anggota Brimob yang Taklukkan Karakteka 4 Negara
Jakarta—Rasa bangga dan haru tampak menyelimuti wajah para atlet karateka Indonesia usai memenangkan pertandingan di ajang Shitoryu Karatedo International Championship 2023.
Sorak-sorai dari atlet Indonesia menggema di ruangan Tennis Indoor Senayan, tempat penyelenggaraan berlangsung. Di akhir pekan yang cerah itu, Minggu (24/9/2023) sebanyak 25 atlet RI merebut medali emas sehingga membawa nama Indonesia sebagai Juara Umum di kejuaraan karate tingkat dunia tersbut.
Kebahagiaan itu diakui Zefanya Armi Salim, seorang karateka asal Jambi yang didapuk sebagai juara pertama dengan perolehan medali emas di kelas Senior Individual Male Komite Junior Over 84 kilogram.
Ia berujar, kerja kerasnya yang selama ini dibarengi ‘semangat membara’ itu terbayarkan. Pria yang berusia 21 tahun ini meraih medali emas setelah menundukkan empat karateka asal India, Belgia, Kaledonia dan terakhir Nepal di pertandingan kelas individu.
“Karena baru pertama kali bawa nama Indonesia di ajang internasional saya bangga dan senang bisa dipercayakan untuk masuk tim. Dapat juara satu pula di kejuaraan ini. Sedangkan di kejuaraan nasional sudah beberapa kali di kejurnas perguruan dan kejuaraan di daerah saya dapatkan,” ungkapnya kepada Asian Post, Minggu (24/9/2023).
Sebelum diseleksi di Sidoarjo, Jawa Timur ia berlatih secara online di bawah bimbingan Sensei Edo, seorang pelatih dari perguruan Shindoka Indonesia.
Ia juga mengaku tidak banyak yang berubah dari praktik yang dijalankan selaa sebulan itu. Hanya saja, faktor ledakan serangan, touching/ pukulan masuk, tangkisan, dan sentakan menjadi poin penentu untuk mengungguli lawan.
“Jurusnya saya kombinasi, itu saya improvisasi. Jurus-jurus yang simple sebenarnya, cuma kita latihan biar lebih dalam lagi serangannya, biar gerakannya lebih cepat, responsif. Walaupun serangan simple tapi tetap dapat poin,” bebernya.
Selain menjadi atlet, pria yang menggandrungi bela diri karate ini juga aktif sebagai anggota Brimbom di Resimen II Bogor. Hari Senin sampai Rabu ia bertugas selayaknya anggota, sedangkan Kamis sampai Minggu ia manfaatkan untuk latihan fisik.
“Yang paling sulit bagi waktu dinas dan latihan, bagaimana caranya bisa dinas tapi di hari Minggu harus balik lagi jadi atlet karate,” sambungnya.
Jejak Senior
Keseriusan Zefanya menjadi atlet berprestasi juga tak lepas dari keinginannya untuk mengikuti jejak rekan seniornya yang sesama anggota Brimob. Ia bercerita, rekannya tersebut sukses mendapatkan medali perunggu di bidang olahraga Karate pada ajang Sea Games 2023.
Prestasi itu kemudian mendapat apresiasi, sehingga rekannya itu meraih kenaikan pangkat luar biasa atau KPLB.
“Ada senior saya yang jadi anggota Brimob, karena dia ikut ea Games, dia meraih medali perunggu kemudian dia dapat KPLB atau kenaikan pangkat luar biasa. Jadi dia anggota Brimob, karena berprestasi di karate dia diapresiasi oleh kesatuan. Saya mengikuti jejak senior saya itu,” terangnya.
Melanjutkan prestasinya itu, di akhir bulan ini Zefanya berencana ikut serta dalam seleksi tim Kota Bogor di kejuaraan Pekan Olahrga Provinsi (Porprov). Jika lolos dan menang, ia akan melanjutkan di pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).
“Nanti kalau lolos, puji tuhan, bahkan nanti bisa masuk Pelatnas kalau diberi kemudahan. Semoga ini menjadi batu loncatan untuk diri saya dan tim. Tambah semangat ikuti event selanjutnya, terus berkarya sampai di umur pensiun,” pungkasnya. (*) RAL