Bisnis Stabil, Asuransi Ramayana Kantongi Laba Rp68,52 Miliar di November 2023

Jakarta— Kinerja Asuransi Ramayana yang solid di tahun lalu berlanjut menunjukkan performa yang stabil hingga mendekati ujung tahun 2023.

Melirik laporan keuangannya, Asuransi Ramayana membukukan kenaikan laba secara tahunan (year on year/ yoy). Laba perusahaan setelah pajak per November 2023 tercatat Rp68,52 miliar, atau naik 6,8% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp64,14 miliar .

Perolehan laba perusahaan berasal dari jumlah pendapatan underwriting sebesar Rp1,31 triliun, turun tipis minus 5,7% yoy dari posisi yang sama di November 2022 sebesar Rp1,39 triliun.

Berdasarkan pantauan Asianpost, melandainya lini pendapatan diimbangi dengan turunnya beban underwriting perusahaan sebesar 3,67% atau menjadi Rp969 miliar dari periode yang sama di 2022 yakni Rp1,06 triliun.

Sementara jumlah premi bruto per November 2023 menyentuh Rp1,51 triliun. Angka ini turun tipis 3,2% yoy dari periode yang sama di 2022 sebesar Rp1,56 triliun.

Pun demikian, turunnya premi diimbangi dengan turunnya klaim bruto sebesar 4,62% menjadi Rp1,03 triliun dari posisi yang sama di 2022 sebesar Rp1,08 triliun.

Selanjutnya, hasil dari pos investasi per November 2023 naik 29,8% yoy menjadi Rp46,37 juta dari periode sebelumnya di 2022 mencapai Rp11,64 juta.

Sampai akhir November 2023, modal perusahaan tumbuh 9,6% di mana nilai ekuitasnya sudah mencapai Rp492,40 miliar dari posisi 2022 yang hanya Rp448,94 miliar.

Naiknnya nilai ekuitas berdampak pada kenaikan aset. Asuransi Ramayana membukukan total aset senilai Rp1,66 triliun, tumbuh 8,4% dibandingkan tahun lalu Rp1,53 triliun.

Sementara kemampuan perusahaan dalam menjalankan kewajibannya terukur sangat baik di mana pencapaian rasio tingkat solvabilitas mencapai 214,91%.

Di segi lain, Asuransi Ramayana terus konsisten malakukan investasi. Dana pengelolaan untuk investasi per November 2023 mencaai total Rp590,36 miliar. Investasi terbesar ditempatkan pada pembiayaan executing sebesar Rp202,85 miliar, deposito berjangka Rp189,39 miliar, dan surat berharga negara (SBN) Rp129,62 miliar. (*) RAL

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.