Berkinerja Kinclong, BPRS Sukowati Sragen Sabet Infobank Top BUMD 2022

Jakarta – PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Sukowati Sragen sukses memboyong piagam Infobank Top BUMD 2022, pada pertengahan Mei lalu, bertempat di Hotel Alila Solo. Keberhasilan lembaga BPRS pimpinan Fakhruddin Nur selaku direktur utama di ajang itu, tak lepas dari penerapan good corporate governance (GCG) yang baik, sehingga menghasilkan kinerja cemerlang.

Infobank Top BUMD 2022 sendiri adalah ajang yang mendasarkan penilaiannya pada Rating BUMD Keuangan Infobank 2022 dari Biro Riset Infobank (birI). Rating BUMD Keuangan Infobank 2022 mencakup penilaian terhadap bank pembangunan daerah (BPD), bank perkreditan rakyat (BPR), dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS).

Terdapat 20 BPD, 5 BPRS, dan 50 BPR, yang meraih predikat “The Best” pada Rating BUMD Keuangan Infobank 2022. Secara penilaian, rating BUMD Keuangan ini berbeda dengan rating bank dan BPR yang biasa dibuat Infobank setiap tahun. Pembeda utamanya terletak pada bahan baku rating, atau laporan keuangan masing-masing bank.

Jika rating bank dan BPR menggunakan data hingga Desember tahun terakhir, maka pada rating BUMD Keuangan, laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan per September atau triwulan ketiga tahun terakhir. Rating BUMD Keuangan yang meliputi penilaian terhadap BPD, BPR, dan BPRS milik pemda ini, menerapkan lima tahapan dalam menentukan pemenang kategori.

Kelima tahapan besar itu, yakni menentukan formula rating berdasarkan perkembangan industri dan kebijakan regulator, mengumpulkan data berdasarkan periode kinerja September 2020 hingga September 2021, mengolah angka-angka dengan berbagai rasio, mengelompokkan bank-bank sesuai besaran aset, dan pemberian notasi akhir untuk pemberian predikat. Pemberian notasi hanya untuk memudahkan pembaca. Karena bagi Biro Riset Infobank (birI), yang utama adalah predikat, dan bukan nomor urut.

BPRS Sukowati Sragen tercatat memiliki pertumbuhan total aset sebesar 17,65% secara tahunan per September 2021, menjadi Rp251 miliar. Lalu, modal intinya naik sebesar 3,63% menjadi Rp30,66 miliar dan pertumbuhan laba tahun berjalan sebesar 12,50%. Dengan pertumbuhan kinerja tersebut, BPRS Sukowati Sragen mendapatkan total nilai sebesar 87,01.

Pertumbuhan-pertumbuhan itu tak berhenti sampai di sana. Hingga akhir 2021, BPRS Sukowati Sragen mencatatkan pertumbuhan total aset sebesar 10,65% secara tahunan menjadi Rp259,90 miliar per Desember 2021. Lalu, labanya tumbuh 29,64%, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 16,3%, dan pembiayaan tumbuh 11,48%.

Terkait dengan pembiayaan, BPRS Sukowati Sragen fokus untuk melakukan pembiayaan kepada sektor perumahan dan UMKM. BPRS Sukowati Sragen telah merangkul lebih dari 1.200 nasabah untuk pembiayaan UMKM senilai Rp11,1 miliar lebih.

“Jadi, untuk program KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi dan Program 1 juta rumah yang dicanangkan Presiden, kita sudah merealiasikan lebih dari 1.000 rumah dengan nilai subsidi lebih dari Rp9 miliar. Dan sampai dengan tahun 2021 kemarin portofolio pembiayaan perumahan kita itu merupakan sektor ekonomi terbesar, yakni 56,5%,” ujar Direktur Utama BPRS Sukowati Sragen Fakhruddin Nur, beberapa waktu lalu.

 

Penulis: Steven Widjaja

 

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.