Berkat Hal Ini Aset UUS Bank Sumut Tumbuh 32,76 Persen di Triwulan I 2025

Jakarta— Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Sumut mencatat kinerja impresif pada triwulan I 2025 ditandai dengan meningkatnya aset perseroan.

Aset UUS Bank Sumut melonjak signifikan sebesar 32,76 persen (YoY), naik dari Rp3,5 triliun menjadi Rp4,6 triliun.

Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi mengungkapkan, pertumbuhan ini menjadi indikator kuat bahwa konsumsi dan kepercayaan masyarakat.

Khususnya korporasi, terhadap perbankan syariah terus meningkat sebagai bagian dari penguatan ekonomi nasional.

Peningkatan aset terutama ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 41,34 persen dari Rp 2,3 triliun pada triwulan I 2024 menjadi Rp 3,2 triliun tahun ini.

Dana Pihak Ketiga (DPK) didominasi oleh meningkatnya pertumbuhan giro dan penempatan deposito korporasi.

“Ini menjadi bukti kepercayaan pelaku usaha terhadap pengelolaan dana secara syariah oleh Bank Sumut,” ujar Babay, dalam Pemaparan Kinerja Keuangan Triwulan I Tahun Buku 2025 di Medan, Rabu (30/4).

Selain itu, Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) pada kurun waktu 3 tahun belakangan juga mengalami perbaikan signifikan. Jika 10,93 persen di tahun 2022, turun menjadi 7,45 persen pada tahun 2023.

Kemudian turun kembali menjadi 6,70 persen di tahun 2024 dan pada Maret 2025, NPF kembali turun menjadi 5,94 persen.

“Strategi Remedial dan Recovery atas pembiayaan yang dijalankan UUS Bank Sumut selama tiga tahun terakhir telah membuahkan hasil positif, ditandai dengan penurunan rasio Non-Performing Financing (NPF),” terang Babay.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa langkah-langkah strategis yang diterapkan mencakup berbagai pendekatan. Mulai dari penagihan intensif, restrukturisasi pembiayaan, pelaksanaan lelang agunan, hingga penghapusbukuan (write-off) atas pembiayaan yang telah memenuhi kriteria tertentu.

Semua upaya tersebut dilakukan secara selektif dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian serta ketentuan regulator.

Di sisi penyaluran dana, pembiayaan syariah juga mencatat pertumbuhan yang solid sebesar 17,46 persen, mencapai Rp3,1 triliun dibandingkan Rp2,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Jajaran direksi dan komisaris menyatakan akan terus mendorong ekspansi dan inovasi layanan UUS ke depan. (RAL)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.