THE ASIAN POST, JAKARTA ― Perubahan iklim sudah lama menjadi isu global.
Sayangnya, berdasarkan survei, satu dari lima orang Indonesia tidak percaya bahwa perilaku manusia merupakan penyebab masalah perubahan iklim.
Survei yang dilakukan sebuah komunitas global, YouGov menyebutkan, 18 persen orang Indonesia meyakini bahwa perilaku manusia bukanlah penyebab perubahan iklim saat ini.
Sementara 6 persen lainnya percaya bahwa iklim di dunia tidaklah berubah.
Survei tersebut dilaksanakan YouGov dalam kurun 28 Februari hingga 26 Maret silam.
Dilansir dw.com, dari 23 negara yang disurvei, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara yang membantah terjadinya perubahan iklim terkait alasan perilaku manusia penyebab terjadinya perubahan iklim.
Disebutkan, 25 persen orang Indonesia percaya manusia menjadi aktor utama terjadinya perubahan iklim, 29 peren menyatakan faktor lain yang menjadi penyebab, dan 21 persen sisanya menjawab tidak tahu.
Mulai 15 April lalu, kelompok aktivis lingkungan Extinction Rebellion menggelar unjuk rasa dengan turun ke jalan-jalan di pusat kota London dan melumpuhkan lalu lintas.
Mereka menuntut agar pemerintah segera mengumumkan keadaan darurat iklim dan ekologis.
Mereka menuntut para pengambil kebijakan untuk memutuskan reduksi emisi gas rumah kaca menjadi nol sampai tahun 2025.
Extinction Rebellion didirikan tahun lalu oleh para akademisi di Inggris, dan menjadi salah satu gerakan pro lingkungan yang tumbuh paling cepat di dunia. Tujuan mereka adalah memprotes kelambanan politik perubahan iklim dengan lantang, namun dengan cara yang kreatif dan tanpa kekerasan. []