Sebagai wanita, dia nyaris sempurna. Tak hanya cantik, dia juga cerdas. Sebagai profesional, dia berhasil mencapai karier tinggi. Sangat menginspirasi.
AKAN jadi bankir seperti apa Anda, 5 atau 10 tahun ke depan? Kata orang bijak, itu tergantung dua hal: buku apa yang Anda baca dan dengan siapa Anda berteman.
Buku apa yang bagus untuk profesi bankir? Di era transformasi digital seperti sekarang ini, “Bank 4.0”-nya Brett King mungkin bisa jadi rujukan. Atau buku terbaru Krisna Wijaya: Bank in Your Hand dan Just Click Your Bank.
Itu hanya sekadar dua buku rujukan. Masih banyak buku tentang masa depan perbankan di era digital, baik dari penulis luar maupun lokal. Dengan melahap buku-buku yang “meramal” masa depan bisnis bank, Anda punya peluang untuk, setidaknya, bisa mengikuti tren bisnis bank. Syukur-syukur bisa menjadi salah satu pemenang.
Lantas, sosok seperti apa yang layak dijadikan teman? Tak harus jadi teman sih. Setidaknya, sosok yang bisa memberi inspirasi bagi Anda. Bagi karier profesional Anda.
Bagi ladies banker, atau wanita karier di bidang apapun, sosok satu ini layak dipertimbangkan: Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.
Ya! Xandra, nama panggilan wanita kelahiran Medan, 9 Januari 1972 ini, sangat inspiratif. Sebagai wanita, dia nyaris sempurna. Tak hanya cantik, dia juga pintar dan cerdas. Fakultas Ekonomi (FE) UI dan Boston University saksinya
Sebagai wanita penggila sport, Xandra menekuni banyak cabor maskulin: golf, marathon, sepeda gunung, gym, hingga pilates. Selain sebagai hobi yang menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadinya, “Olahraga membuat saya lebih fresh,” akunya.
Sebagai wanita aktivis, Xandra sungguh berkelas. Saat ini, dua organisasi bergengsi dalam kendalinya: Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dan Iluni FEB UI. Juga aktif di Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Dia juga pernah memimpin Srikandi BUMN, serta menginisiasi “Program Mandiri Woman Leader”.
Tak hanya menginisiasi. Xandra juga benar-benar memperjuangan “Program Mandiri Woman Leader” ini. Dia tak hanya memberikan bimbingan kepada karyawan untuk pengembangan kariernya, tapi juga memberi dukungan penuh kepada kaum hawa dalam bekerja.
“Saya memahami perlunya menciptakan lingkungan di mana perempuan merasa didukung dan didengar,” ujarnya.
Sebagai wanita pecinta budaya, Xandra sangat tahu dan menguasai apa yang dia lakukan. Hingga suatu hari, saat pementasan Ketoprak Financial “Majapahit: Ratu Kencono Wungu”, di GKJ, Agustus 2024 lalu, banyak orang terperangah. Dia, ladies banker papan atas itu, ternyata begitu piawai saat menjadi “Dewi Anjasmara” di atas panggung. Ini pentas kali kedua baginya. Sebelumnya, Xandra pernah menjadi pemeran utama dalam lakon “Ken Dedes”.
“Berbekal pengalaman main ketoprak sebelumnya, saya langsung mengiyakan ketika ditawari memerankan Dewi Anjasmara. Apalagi, selain untuk melestarikan budaya tradisional, hasil penjualan tiket disumbangkan untuk membantu pendidikan dari masyarakat pra-sejahtera,” aku Xandra, yang ternyata jago juga membaca puisi.
Dan, sebagai profesional, Xandra sangat menginspirasi. Mengawali karier di Bank Mandiri tahun 2000, dia menunjukkan dedikasi dan kepemimpinan luar biasa. Hingga mencapai posisi puncak sebagai Wakil Direktur Utama. Ini posisi yang luar biasa. Ladies banker di posisi eksekutif tertinggi kedua, di bank terbesar di Tanah Air.
Dia percaya, semua yang dicapainya adalah buah dari integritas, tanggung jawab, komitmen, disiplin, kerja keras, dan ketekunan. “Kehidupan itu penuh dengan pasang-surut. Penting untuk memegang teguh nilai-nilai itu,” tegasnya.
Nilai-nilai yang dia pegang teguh dan terapkan inilah yang membuatnya berhasil membawa Bank Mandiri sebagai pelopor dalam mengintegrasikan inisiatif environmental, social, dan governance (ESG) ke dalam operasionalnya.
Tak berlebihan saat beberapa lembaga dalam dan luar negeri mengganjar Xandra dengan berbagai penghargaan. Yang terbaru, dia masuk dalam “The Most Outstanding Woman 2024″ versi Infobank Media Group. Ini reward kali ketiganya secara berturut-turut.
Dengan segala pencapaianya itu, Xandra tidak hanya membuktikan bahwa perempuan mampu menduduki posisi strategis di industri perbankan, tapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus mengejar mimpi, melampaui batas, dan mematahkan “glass ceiling” yang masih ada.
Memang, jalan terkadang tidak mulus. Banyak rintangan dan terasa berat. “Tapi, bukan berarti tidak bisa dilalui,” ujarnya, yakin.
Dia sangat menyadari, makin jauh dan tinggi perjalanan seseorang, angin yang menerpanya tentu semakin kencang. Dalam kondisi angin kencang inilah, dia tetap berpegang pada nilai-nilai hidupnya, sehingga mampu terbang bersama angin, ke tempat yang lebih tinggi lagi.
Sikap positif inilah yang membawa Xandra berhasil menjadi pemimpin perempuan Indonesia yang mampu membawa perubahan signifikan dan berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa.
Dia, Alexandra Askandar, tak hanya layak dipertimbangkan, tapi sangat layak diperjuangkan, sebagai teman Anda. (Darto Wiryosukarto)