Bank KEB Hana Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sulteng

THE ASIAN POST, JAKARTA – Indonesia kembali berduka. Pada 28 September lalu, gempa bumi dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Sebagai bentuk dukungan nyata kepada para korban yang terkena dampak tsunami di dua daerah tersebut, PT Bank KEB Hana Indonesia memberikan bantuan sumbangan barang kebutuhan sehari-hari bagi para korban.

“Kami turut berduka terhadap bencana yang terjadi di Palu dan Donggala. Doa kami untuk para korban dan para keluarga yang telah ditinggalkan karena peristiwa alam yang tidak kita sangka terjadi begitu saja. Kami harap bantuan dari Bank KEB Hana dapat meringankan beban masyarakat Palu dan Donggala yang terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami,” ujar Direktur Utama Bank KEB Hana, Lee Hwa Soo di Jakarta.

Lee Hwa Soo menjelaskan, bantuan ke Palu dan Donggala mulai diberikan pada 4-7 Oktober 2018. Selain bantuan berupa barang, Bank KEB Hana juga memberikan sumbangan tenaga dengan mengerahkan para karyawan kantor pusat dan karyawan kantor cabang Makassar untuk menyalurkan sumbangan tersebut.

“Bantuan kepada masyarakat Palu dan Donggala merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap bencana yang terjadi di Indonesia. Kondisi para pengungsi yang kami lihat memang memperihatinkan, mereka dalam keadaan masih trauma. Saat ini yang sangat di perlukan bukan hanya bantuan logistik namun juga sumber daya manusia,” ujar IT Project Management Divison Head Bank KEB Hana, Benedict Sulaiman.

Bantuan yang diberikan Bank KEB Hana antara lain berupa tenda, selimut, obat-obatan, bahan makanan, serta kebutuhan wanita dan anak-anak. Donasi dari perusahaan diberikan langsung kepada para korban melalui Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar dan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin.

Gempa bumi dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada 28 September lalu. Pusat gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin, 8 Oktober 2018, sebanyak 1.948 orang telah meninggal dunia karena bencana tsunami tersebut.

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.