Bank Kalteng Salurkan Bantuan untuk Koperasi Produsen KSMJ

Jakarta— Bank Kalteng memberikan bantuan berupa satu unit drone untuk membangun pengembangan industri pengolahan kelapa sawit berkelanjutan.kepada Koperasi Produsen Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ), Senin (22/5/2023).

Bantuan satu unit drone senilai Rp39,2 juta itu ditujukan untuk mendukung upaya KSMJ dalam melakukan pemetaan udara. Bantuan tersebut secara resmi diberikan oleh Direktur Keuangan Operasional & TI Bank Kalteng, Ahmad Selanorwanda kepada Bendahara Koperasi Produsen KSMJ Maju Hutauruk. Turut hadir dalam acara penyerahan bantuan ini adalah Green Supply Chain Specialist dari USAID SEGAR Liza Apriani.

Koperasi Produsen KSMJ berada di Kabupaten Kotawaringin Barat yang didirikan sebagai tanggapan dari dukungan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk pengembangan unit pengolahan kelapa sawit berkelanjutan berbasis koperasi dan dorongan Presiden RI Joko Widodo untuk hilirisasi kelapa sawit di tingkat petani.

Bank Kalteng yang peduli terhadap lingkungan dan industri berkelanjutan, melihat pentingnya upaya KSMJ. Bank Kalteng juga percaya bahwa pengembangan industri berbasis koperasi dengan konsep “Green Mills” akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat setempat.

Ahmad Selanorwanda berharap, pemetaan udara ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk mewujudkan industri berkelanjutan di Kalimantan Tengah.

“Kami bangga dapat memberikan bantuan ini kepada KSMJ dalam upaya mereka memperoleh pendanaan yang diperlukan untuk pengembangan unit pengolahan kelapa sawit berkelanjutan berbasis koperasi,” ujarnya.

Sementara Maju Hutauruk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bank Kalteng atas bantuan yang diberikan.

“Bantuan ini akan sangat berguna untuk kami melakukan pemetaan udara, utamanya untuk memenuhi persyaratan dari BPDPKS, ke depannya penggunaan drone juga sangat bermanfaat untuk KSMJ,” ujar Maju.

Bank Kalteng berharap bahwa bantuan ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi KSMJ, tetapi juga akan menjadi inspirasi bagi industri lainnya untuk menerapkan praktik berkelanjutan. (*) RAL