AXA Mandiri Raih Penghargaan Yearly Excellence SOE Subsidiary 2025 dari The Asian Post

Jakarta— PT AXA Mandiri Financial Services (Axa Mandiri) berhasil menyabet gelar “The Best State Owned Enterprise Subsidiary (SOE)” pada acara “Indonesia Economic Summit 2025” yang digelar oleh The Asian Post, member of Infobank Media Group, di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2025).

Penilaian ini didasarkan pada analisis performa finansial perusahaan milik negara selama periode 2023 hingga 2024. Melalui evaluasi independen dari The Asian Post Research, AXA Mandiri resmi memeroleh penghargaan bergengsi “Yearly Excellence Performance State-Owned Enterprise Subsidiary 2025”.

Selama tahun 2024, perusahaan ini berhasil mengumpulkan premi senilai Rp11,84 triliun, yang mengalami peningkatan ringan sebesar 1,36% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp11,68 triliun.

Dari segi revenue keseluruhan, AXA Mandiri membukukan angka Rp12,45 triliun, disertai laba komprehensif yang menyentuh Rp1,25 triliun.

Perusahaan ini secara aktif memperluas ragam produknya guna menjangkau lebih luas kelompok pelanggan. Mereka menawarkan berbagai pilihan perlindungan serta investasi, mulai dari endowment, unit-linked, sampai asuransi murni yang dilengkapi opsi pengembalian premi.

Di antara lini produk andalan, endowment menonjol sebagai favorit utama. Tak ketinggalan, untuk pasar ritel, ada Mandiri Flexi Proteksi (MFP) yang lebih menekankan elemen proteksi sembari memberikan fasilitas pengembalian premi.

Garap Ritel dan Mikro

Di tengah fluktuasi pasar saham yang penuh ketidakpastian, minat terhadap asuransi tradisional justru melonjak karena menjanjikan manfaat tetap dan keamanan. Kondisi ini mendorong AXA Mandiri untuk menjaga keseimbangan dalam komposisi produk mereka.

Maka, perusahaan tetap memprioritaskan kelas menengah atas, tetapi juga tak melewatkan peluang besar dari segmen ritel dan mikro yang masih banyak ruang untuk digarap.

Untuk memperbesar penetrasi produk mikro, AXA Mandiri memanfaatkan distribusi melalui agen Laku Pandai, sekaligus menyusun pendekatan harga premi yang bersaing ketat.

Dalam hal pengelolaan aset investasi, perusahaan konsisten memilih instrumen rendah risiko seperti surat utang negara dan aset berjangka panjang untuk menyelaraskan antara liabilitas dan aset.

Pada 2024, total investasi mencapai Rp37,58 triliun, dengan alokasi terbesar pada Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp21,87 triliun, diikuti saham Rp12,27 triliun, obligasi perusahaan Rp2,13 triliun, serta reksa dana Rp632 miliar.

Meskipun menghadapi gejolak ekonomi dunia yang belum sepenuhnya pulih, AXA Mandiri tetap percaya diri menyongsong prospek bisnis di 2025. Mereka telah merancang langkah-langkah strategis untuk memacu ekspansi, baik pada lini premi maupun profit bersih. (*) RAL

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.