Asiik! Tenor KPR BTN Bakal Diperpanjang Hingga 30 Tahun
Bandung- Untuk mendongkrak kinerja kredit pemilikan rumah (KPR) untuk masyarakat menengah dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Bank Tabungan Negara (BTN) siap perpanjang tenor angsuran.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, pihaknya saat ini tengah berupaya untuk mendongkrak dari sisi permintaan KPR dengan skema menurunkan angsuran per bulan, namun dengan menyesuaikan kembali tenor angsuran.
“Tenornya kita panjangin, 20 sampai 30 tahun. Sehingga (angsuran) bisa turun Rp100.000, Rp200.000 per bulan. Buat masyarakat bawah itu sesuatu banget dengan angsuran yang turun sejauh itu. Sehingga kita bisa harapkan penjualan bisa naik. Itu yang lagi kita kerjakan,” ujar Nixon.
Nixon mengungkapkan hal itu saat kunjungan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo ke Samesta Pasadana di Kabupaten Bandung dalam rangka mendukung program tiga juta rumah, Rabu (27/8).
Selain memperpanjang tenor, kata Nixon, pihaknya juga tengah berupaya untuk memangkas biaya-biaya di depan yang ditanggung konsumen saat melakukan proses KPR.
“Di luar DP kan sudah turun banget. Tapi masih ada biaya-biaya lain yang kita mau coba kecilin lagi supaya biaya awalnya enggak terlalu berat atau itu bisa di diangsur juga,” katanya.
Selain itu, kata dia, ada juga penghapusan PPN dan biaya BPHTB yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga hal itu akan mempermudah dan mempermurah proses kepemilikan rumah bagi masyarakat.
“Jadi paling enggak biaya transaksi seperti BPHTB, itu sama pemerintah ditanggung sehingga turun. Jadi, benar-benar pas beli rumah bayarnya hanya untuk beli rumah saja,,” imbuhnya.
Perlu Inovasi Produk Keuangan
Di tempat yang sama, Plt Direktur Utama Perum Perumnas Tambok Setyawati mengatakan, saat ini kepemilikan rumah dengan skema KPR subsidi maupun non-subsidi prospeknya sangat tinggi.
Namun, kata dia, diperlukan inovasi dalam produk keuangan yang diberikan oleh perbankan agar serapannya optimal.
Untuk itu, dia berharap BTN segera merampungkan produk pembiayaan KPR yang kompetitif sehingga bisa diakses oleh masyarakat menengah maupun MBR.
Dia mencontohkan, Perumnas Samesta Pasadana yang saat ini sudah berhasil menjual 1.500-an unit rumah dari proyeksi unit sebanyak 2.800 rumah.
“Kebutuhan masyarakat bagaimana agar (tempat kerja) bisa dekat dengan rumah. Jadi, prospeknya masih bagus sekali. Dan aksesnya, transportasinya juga mendukung, mulai dari kereta api, nanti ada exit tol, sangat mendukung,” tutupnya. (DW