Arsjad Rasjid Masuk Bursa Cawapres, Bagaimana Prospeknya?
Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Arsjad Rasjid, telah resmi ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Di samping penunjukkannya menjadi Ketua TPN bacapres Ganjar Pranowo pada Senin (4/9), Arsjad juga digadang-gadang cocok untuk masuk dalam bursa bacawapres.
Ketua Umum Inti Demokrasi Kebangsaan (InDeKs), Yayong Waryono, memandang Arsjad memiliki sejumlah kriteria yang membuatnya layak masuk bursa bacawapres. Ia katakan bahwa Arsjad adalah figur yang kaya akan pengalaman berorganisasi dan seorang pengusaha sukses. Modal yang cukup untuk menjadikan Indonesia negara maju.
“Arsjad Rasjid terlihat sangat matang dalam berorganisasi, sehingga diyakini mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045 seperti yang dicita-citakan oleh Presiden Jokowi,” tutur Yayong kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 12 September 2023.
Yayong jelaskan bahwa dengan posisi Arsjad sebagai Ketua Umum KADIN saat ini, tentunya Arsjad memiliki jejaring yang luas di berbagai lapisan masyarakat. Bukan hanya di kalangan pengusaha, namun juga kalangan pekerja. Di bawah kepemimpinan Arsjad, KADIN memiliki hubungan yang baik kepada berbagai serikat buruh, hingga terbentuk relasi yang saling membutuhkan.
Semua kriteria pemimpin, menurut Yayong, sudah dimiliki Arsjad. Misalnya, sikap, berani mengambil risiko, mau mendengar masukan, komunikatif, dan transparan.
“Saya rasa patut dipertimbangkan bagi partai politik untuk mendukung Arsjad Rasjid sebagai cawapres, karena sosoknya mampu mewakili dunia usaha dan pekerja yang akan membuat ekonomi Indonesia menjadi kuat,” tambahnya.
Sebelumnya, Arsjad Rasjid juga menjadi salah satu tokoh yang direkomendasikan oleh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Buruh untuk menjadi kandidat pemimpin nasional. Lalu, dalam Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang di gelar di 34 provinsi di Indonesia, Arsjad masuk dalam tiga besar cawapres favorit yang diinginkan masyarakat.
Namun begitu, menurut Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Zaki Mubarak, Arsjad Rasjid belum memiliki elektabilitas yang cukup untuk ‘bermain’ di level Pilpres 2024. Ia menjelaskan pula bahwa hal ini bukan hanya berlaku untuk mendampingi bacapres Ganjar Pranowo, namun juga bacapres Prabowo Subianto.
“Itu masuk ke cawapres Prabowo agak berat, kan sudah ada Erick Thohir disitu. Erick siap menopang finansial kampanye Prabowo. Lebih masuk jika Arsjad ke Ganjar, tapi elektabilitasnya masih tidak jelas. Ganjar perlu cawapres dengan finansial kuat dan elektabilitas tinggi. Intinya, peluang Arsjad berat, belum ngangkat untuk bermain di level Pilpres,” jelasnya kepada Asianpost, dikutip Kamis, 14 September 2023.
Menurut Zaki, mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, lebih cocok masuk dalam bursa bacawapres. Ia terangkan bahwa Ridwan yang memiliki rekam jejak lama sebagai kepala daerah, mempunyai elektabilitas yang sangat kuat, sehingga tak heran jika partai pengusung bacapres Ganjar Pranowo terpikat untuk meminangnya menjadi pendamping Ganjar.
“Elektabilitasnya cukup moncer. Dia dapat dukungan kuat dari pemilih Jawa Barat. Jika RK (Ridwan Kamil) ke Ganjar ataupun ke Prabowo dia akan memberi kontribusi kemenangan yang signifikan. Dibandingkan Airlangga Hartarto, RK jauh lebih moncer dan prospektif. Wajar kemudian kalau bu Mega terpesona dan menjadikan dia salah satu kandidat cawapres Ganjar. Ganjar-nya juga berminat. Untuk itu, dia perlu meyakinkan elit-elit Golkar supaya dapat restu,” pungkasnya. SW