Jakarta – Murid di Universitas Exeter beruntung dapat belajar tentang naga, penyihir, dan legenda Raja Arthur melalui program studi (prodi) sihir dan ilmu gaib bagi mahasiswa pascasarjana.
Mereka yang tertarik bisa belajar akar ilmu sihir sebagai bagian dari program studi (prodi) Master baru di bidang Ilmu Pengetahuan terkait Okultisme dan Ilmu Sihir. Program studi ini berada di Institut Studi Arab dan Islam Universitas Exeter, dan merupakan satu-satunya studi pascasarjana mengenai ilmu sihir di Inggris Raya.
Adanya prodi tersebut sekaligus mendorong mahasiswa untuk menanggalkan mindset superioritas peradaban Barat. Mengingat, ternyata banyak filosofi, termasuk terkait ilmu mistis, yang berakar dari Timur Tengah.
Mulai dari esotericism atau hubungan antara manusia dengan alam semesta, ilmu sihir, ritual sihir, ilmu terkait okultisme, dan topik-topik terkait lainnya, bisa dipelajari oleh para mahasiswa pascasarjana di prodi ini.
“Ada gelombang minat yang besar pada ilmu sihir dan okultisme di dalam maupun di luar institusi akademi. Dekolonisasi, eksplorasi pada alternatif epistemologies, feminism, serta anti-rasisme adalah jantung dari program studi ini,” ujar Emily Selove selaku pemimpin prodi tersebut, seperti dikutip dari Evening Standard, Selasa, 10 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Emily tambahkan bahwa adanya prodi Okultisme dan Ilmu Sihir ini bakal menguji ulang pandangan sebagian besar orang yang menganggap peradaban Barat itu rasional dan scientific, sementara di luar itu penuh dengan tahayul dan mistis.
“Ilmu sihir dan okultisme telah dan tetap terus menjadi bagian utama pada budaya Barat. Oleh karenanya, terkesan konyol jika kita menyangkal atau tidak mau memandang fakta ini secara serius. Mempelajarinya secara akurat akan memicu kita untuk menguji ulang hubungan manusia dengan dunia yang terdiri atas beragam budaya,” jelas Emily.
“Dengan mempelajari prodi ini di Institut Studi Arab dan Islam, kita mengakui bahwa kita berutang secara akar budaya dan ilmu pengetahuan pada dunia Islam Arab. Sebuah sejarah yang telah dihapus untuk menciptakan gambaran bahwa budaya Barat adalah budaya yang rasional,” terangnya lagi.
Untuk mempelajari prodi ini, mahasiswa harus memiliki minimal gelar Honours 2:1 atau setara internasional lainnya dalam disiplin ilmu sosial atau humaniora. Kampus juga kemungkinan menerima mahasiswa yang memiliki gelar Honours 2:2 atau setara, serta mereka yang memiliki pengalaman kerja yang relevan.
Program ini sendiri akan berlangsung selama satu tahun dan akan dimulai pada September 2024 mendatang. SW