Airlangga Bertemu Ganjar, Bahas Proyek Rp258,7 Triliun dan Bisik-bisik Soal Pilpres
Jakarta— Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambangi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Gedung Kemenko Perekonomian, Senin, (17/7/2023).
Pertemuan kedua tokoh ini untuk membahas proyek strategis nasional (PSN), termasuk sejumlah proyek yang mesti dirampungkan sebelum 2024.
Di dalam pertemuan itu, Airlangga menyebut bahwa Jawa Tengah memiliki 37 PSN dengan nilai investasi mencapai Rp258,7 triliun dan secara langsung telah berhasil menyerap 66 ribu tenaga kerja.
“Nah oleh karena itu, salah satu PSN menjadi penting yang tadi dibahas secara khusus, yaitu Tol Semarang-Demak yang berfungsi sebagai tanggul di pantai laut. Ada yang sudah beroperasi, namun juga menyisakan beberapa proyek untuk dikebut dalam waktu dekat, seperti tol Semarang – Demak dan tanggul di Pantai Utara (Pantura),” papar Airlangga.
Airlangga mmenilai proyek-proyek itu bisa dilanjutkan di bagian Pantura lainnya. Ia kemudian mencontohkan pembangunan proyek Giant Sea Wall di Amsterdam, Belanda.
Di waktu yang sama, Ganjar menyatakan bahwa tol Semarang – Demak dan bendungan yang belum selesai, namun pengerjaannya sedang berlangsung. Ganjar berujar bahwa tersendatnya proyek jalan tol dan bendungan itu disebabkan adanya permasalahan perizinan dan eksekusi lahan.
Ia mengaku telah melakukan sosialisasi kepada warga terdampak sehingga bisa mempercepat proses ganti rugi lahan. Sementara tol penghubung antara Jawa Barat sampai Jawa Tengah di Cilacap nantinya dilakukan review terkait target penyelesaian.
“Kita sosialisasikan sehingga cara ganti rugi atau sebutan sekarang ganti untung itu betul betul masyarakat bisa terlindungi untuk yang ada di kawasan antara Kota Semarang dengan Demak,” pungkasnya.
Ketika disinggung mengenai manuver politiknya dengan PDIP Ganjar Pranowo, Airlangga mengungkapkan bahwa pertemuan ini tidak berkaitan dengan pembahasan isu-isu politik, melainkan untuk membahas soal PSN di wilayah Jawa Tengah. Namun, ia tidak menampik ada perbincangan politik di antara mereka berdua.
“Kalau di ruang rapat tidak ada, kalau sebelum rapat pasti ada, namanya ngobrol bareng sambal makan,” ujar Airlangga.
Pernyataaan Airlangga tersebut dibenarkan oleh Ganjar. Namun, baik Airlangga maupun Ganjar tidak berbicara lebih detail terkait politik yang mereka bahas berdua. Airlangga menyebut, ia sudah behubungan dekat dengan Ganjar sejak dulu. Jadi, pertemuan yang berlangsung tidak serta merta harus dimaknai sebagai bentuk koalisi.
“Kalau ini teman dari dulu karena dekat sinyalnya tinggi. Kalau jauh sinyalnya roaming namanya,” jelas sambung Airlangga. (*) RAL