Anita Anwar: Kartini Modern Pemimpin Protelindo dengan Visi Bisnis Inovatif
Jakarta — Industri menara telekomunikasi bukanlah ruang yang mudah ditaklukkan, lebih-lebih oleh sosok perempuan di pucuk pimpinan. Namun, ada sosok perempuan yang memancarkan aura inspiratif sekaligus strategis: Anita Anwar.
Anita Anwar telah membuktikan bahwa dengan kompetensi, ketegasan, dan keberanian, batas stereotip bisa dilewati.
Dalam tatap mata para pemangku industri ketika namanya diumumkan sebagai pemenang penghargaan “Infobank The Most Outstanding Women 2025”, kilau prestasi dan kepercayaan pun menyusulnya.
Gelar itu tidak sekadar apresiasi, melainkan pengakuan atas kiprahnya yang memadukan jiwa Kartini masa kini dengan kapasitas kepemimpinan perusahaan besar.
Anita Anwar bukanlah nama asing di kalangan profesional telekomunikasi dan properti. Sebagai Director Chief Property Management Officer PT Protelindo, ia memancarkan inspirasi bahwa perempuan di tengah industrialisasi tinggi bisa menjadi pemimpin transformasional.
Gelar kehormatan itu menggarisbawahi bahwa di balik kinerja tangguh perusahaan, ada figur yang bergerak luwes di ruang strategi, inovasi, dan eksekusi di medan bisnis yang berat.
Sejak ditunjuk melalui RUPS Tahunan 26 Juni 2024 untuk masa jabatan lima tahun, Anita mengemban tanggung jawab besar dalam menguatkan posisi Protelindo sebagai entitas unggulan dalam ekosistem menara telekomunikasi.
Anita adalah wajah revolusi internal Protelindo yang telah berani melakukan diversifikasi bisnis dan optimalisasi biaya operasional.
Ia percaya bahwa layanan internet yang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat harus bisa dihadirkan di wilayah operasional menara milik perusahaan. Terutama di daerah-daerah kurang terlayani.
Inilah strategi sinergis antara bisnis menara dan jaringan fiber optic yang ia dorong. Dalam setiap keputusan bisnisnya, kepedulian terhadap akses digital menjadi pijakan visi.
Di bawah pimpinannya, manajemen Protelindo memprioritaskan transformasi efisiensi. Dengan total lebih dari 35.000 menara yang dikelola oleh perseroan, ia menghadapi tugas luar biasa yaitu menjaga agar setiap unit tetap operasional dengan beban biaya yang terkendali.
Dengan pengaturan anggaran yang ketat dan inovasi dalam pemeliharaan, sistem monitoring, serta pengaturan operasional lapangan, Anita mampu menjaga agar aset strategis tersebut tidak menjadi beban, melainkan mesin penggerak pendapatan. Di sinilah kemampuan eksekusi dan integrasi antar tim operasi sangat diuji.
Kepekaan inovatifnya juga tampak dalam keterlibatannya di berbagai forum industri. Anita aktif memastikan bahwa Protelindo mematuhi regulasi dan kepatuhan bisnis di tengah kompleksitas operasional telekomunikasi modern.
Misalnya, dalam proses keterbukaan kepada publik atas kepemilikan aset fiber optic yang sedang menjadi incaran para investor internasional. Ia secara langsung menegaskan bahwa segala pengungkapan akan dilakukan sesuai aturan yang berlaku.
Jejak Karir
Kisah karier Anita bukan instan. Semangat membara dalam dunia bisnis telah terlihat sejak masa awal pendidikannya. Ia meraih gelar Bachelor of Science (Honours) di bidang Business Management & Marketing dari University of Bradford, Inggris, pada 2002 — pijakan akademis yang membuka jalur kariernya ke dunia korporasi global.
Setelah menyelesaikan studi, ia melangkah ke ranah profesional lewat peran Marketing Co-Ordinator di Wing Tai Holdings Limited, Singapura (2002–2003). Lalu, ia beralih ke posisi Property/Listing Manager di HSR International Realtors Pte Ltd, Singapura (2004–2006). Latar belakang properti dan real estate ini memberi modal penting untuk kemudian meniti karier di sektor infrastruktur.
Pada 2006, Anita bergabung dengan Nokia Siemens Network Indonesia — sebuah langkah strategis menuju dunia telekomunikasi.
Di sana ia pertama kali menjabat sebagai Property Manager, kemudian naik menjadi Head of Business Operations (2008–2009), dan kemudian Project Director (2009–2012). Kesempatan itu membekali dia tidak hanya dengan pengetahuan teknis jaringan telekomunikasi, tetapi juga pengelolaan proyek besar dan koordinasi lintas fungsi.
Sejak 2012, ia bergabung dengan Protelindo dan berangsur menapaki posisi lebih tinggi. Keandalannya dalam pengelolaan properti infrastruktur membuatnya dipercaya memegang tanggung jawab manajemen properti puncak, kemudian diangkat menjadi Direktur. (*) Ranu Arasyki Lubis