UMKM Lokal Untung Besar di BRI Jazz Gunung Bromo Series 2: Momentum Bangkitkan Ekonomi Rakyat
Probolinggo— Festival musik BRI Jazz Gunung Bromo Series 2 tak hanya menjadi ajang pertunjukan musik yang memukau, tetapi juga menjadi panggung bagi pelaku UMKM lokal untuk unjuk gigi.
Sejumlah UMKM dari wilayah Probolinggo dilibatkan secara aktif dalam festival yang digelar di Amphitheater Jiwa Jawa Resort pada 26 Juli 2025. Hadirnya UMKM membawa semangat pemberdayaan ekonomi lokal ke tengah atmosfer seni dan budaya yang kental.
Pelaku usaha mikro yang hadir dalam festival ini berasal dari berbagai bidang. Mulai dari pengrajin batik khas Probolinggo, pelaku usaha kerajinan tangan, hingga pedagang kuliner tradisional.
Kehadiran mereka menambah semarak suasana festival, sekaligus memberikan pengalaman baru bagi para pengunjung yang datang dari berbagai daerah.
Batik Larasati adalah salah satu UMKM yang hadir untuk kesekian kalinya di antara puluhan pedagang mikro.
Mujiono, owner Batik Larasati mengaku beruntung diberi kesempatan untuk memasarkan produk batik khas Probolinggo yang selama ini tidak banyak diketahui masyarakat.
Batik Larasati memproduksi beragam jenis dan motif batik, seperti batik tulis, batik tulis kombinasi bordir, batik eksklusif, batik warna alam dan sintetis.
Batik tulis full kombinasi bordir adalah yang paling unik dan memakan waktu lama dalam proses pembuatannya.
“Yang dikenal dari produk batik Larasati ini one design one product, jadi satu desain satu produk. Jadi kita proses misalnya batik tulis dulu, baru kombinasikan dengan border. Kita ada motif anime, klasik, dan modern,” terang Mujiono.
Bergeser beberapa langkah, ada Map Coffe yang menawarkan kopi robusta dan arabika dengan cita rasa asli Bromo.
Biji kopi yang dijual dalam bentuk mentah dan disajikan berupa bubuk jadi adalah hasil alam dari puncak tertinggi Gunung Bromo.
Selain kopi, Map Coffee juga menawarkan mixed coffee yang merupakan campuran dengan cita rasa buah-buahan terfragmentasi, seperti kopi honey dan kopi fruit tea.
“Kita roastery dari biji kopi. Di sini kita membawa kopi dari Tengger yang ada dua varian arabica dan robusta. Kita juga menyediakan filter back kopi tanpa ampas yang tinggal diseduh pakai air panas.
Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan
Ragam produk yang ditawarkan UMKM lokal ini menjadi daya tarik tersendiri.
Batik dengan motif khas daerah, kerajinan berbahan dasar alami, hingga makanan tradisional seperti tape, sate laler, dan camilan khas lainnya.
Perpaduan ini menciptakan harmoni antara budaya lokal dan nuansa musik jazz yang mengalun di udara pegunungan.
Bagas Indyatmono, Direktur Jazz Gunung Indonesia menyampaikan, keterlibatan UMKM lokal merupakan bagian dari komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar serta mempromosikan produk-produk unggulan daerah.
Melalui festival ini, pelaku usaha mikro tidak hanya memperoleh kesempatan berjualan, tetapi juga menjalin jejaring baru dan memperluas pasar mereka.
BRI Jazz Gunung Bromo Series 2 tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi momentum penting bagi promosi potensi lokal. Antusiasme pengunjung terhadap produk UMKM menunjukkan bahwa sinergi antara seni, budaya, dan ekonomi kreatif mampu menghadirkan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. (*) Ranu Arasyki Lubis