Upah Mahal Bikin Pabrik Nike dan Adidas Kabur ke Jawa Tengah? Ini Penjelasan Menperin

Highlight:

  • Menteri Perindustrian Agus Gumiwang angkat bicara soal PHK di pabrik Nike dan Adidas yang pindah dari Tangerang ke Jawa Tengah.
  • Kemenperin memastikan relokasi bukan masalah selama kapasitas produksi tetap dan masih berada di dalam negeri.
  • Relokasi disebut sebagai strategi perusahaan menekan biaya produksi agar produk tetap kompetitif.

Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan penjelasan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di pabrik alas kaki Nike dan Adidas. Pabrik-pabrik tersebut direlokasi dari Tangerang ke wilayah Jawa Tengah.

Agus menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya relokasi tersebut, namun menegaskan langkah itu bukan masalah selama kegiatan produksi tetap berjalan dan masih berada di wilayah Indonesia.

“Kalau relokasi pabrik, ini saya harus menyampaikan dengan segala rasa hormat dan mohon maaf. Bagi kami di Kemenperin, relokasi pabrik asal dia tidak ada pengurangan kapasitas, enggak ada masalah asal dia relokasinya di NKRI,” ujar Agus usai menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemenperin dan BPJPH di Jakarta Pusat, Selasa (11/11).

Agus menjelaskan, keputusan perusahaan memindahkan pabrik merupakan bagian dari strategi bisnis untuk menekan biaya produksi (cost of production). Langkah tersebut dinilai penting agar produk tetap mampu bersaing di pasar global.

“Untuk pengusaha yang pasti dia cari caranya bagaimana untuk menekan cost of production sehingga produk mereka bisa lebih kompetitif,” jelasnya.

Upah Tenaga Kerja

Sementara itu, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Rizky Aditya Wijaya menuturkan, relokasi dilakukan karena biaya tenaga kerja di wilayah tengah Jawa lebih murah dibandingkan dengan Tangerang.

“Dan terjadinya PHK di fasilitas produksi, khususnya di wilayah barat Jawa, ini kan alas kaki itu padat karya, komponen terbesar itu tenaga kerja. Jadi bukan berarti mereka PHK terus mereka setop produksi, enggak. Mereka pindah ke daerah tengah yang upahnya lebih murah, jauh lebih murah,” kata Rizky di Jakarta, Kamis (30/10), dikutip dari detikfinance.

Rizky menambahkan, meski belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengonfirmasi bahwa sejumlah pabrik telah berpindah ke Cirebon.

“Untuk yang konteks yang di Tangerang kemarin itu infonya mereka pindah ke Cirebon. [Soal komunikasi] baru dari asosiasi, dari perusahaannya belum. Nanti coba kita kawal,” ujarnya.

Meski ada gelombang relokasi dan PHK, Kemenperin memastikan industri alas kaki nasional tetap menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan mencapai 8 persen sepanjang tahun 2025. (*)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.