Realisasi Investasi Tembus Rp1.053 Triliun, Ini Sektor yang Paling Banyak Dibidik Investor

Jakarta— Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi investasi yang masuk ke RI sepanjang Januari-September menembus Rp1.053 triliun, atau mencapai 75,2% dari target tahunan yakni Rp1.400 triliun.

“Semua target yang diberikan itu tercapai. bahkan di tahun ini target kita Rp1.400 triliun sudah tercapai alhamdulillah Rp1.053 triliun. Tumbuh 18% dibandingkan tahun lalu dan capaiannya sudah mencapai 75,2% dari target Rp1.400 triliun. Dan penyerapan tenaga kerja kita sudah 1,36 juta,” ujar Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan III Tahun 2023, Jumat (20/10/2023).

Bahlil menjabarkan, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp559,6 triliun atau tumbuh 16,7% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara, Penanaman Modal Dalam Negari (PMDN) mencapai Rp493,5 triliun atau tumbuh 19,5% yoy. PMA dan PMDN masing-masing menyumbang 53,1% dan 46,9% dari total investasidari total investasi,

Jika dirunut berdasarkan sektor, realisasi investasi terbesar berasal dari manufaktur sebesar43,7%, disusul infrasutruktur dan jasa 38,2%, dan primer 18,1%,

Subsektor yang paling banyak diminati investor ialah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp146 triliun.

Kemudian, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp120 triliun, disusul sektor pertambangan Rp113,3 triliun, sektor perumahan.

Selanjutnya, sektor kawasan industri, sektor perkatoran Rp83,7 triliun, sektor industri kimia dan farmasi Rp76,8 triliun.

“Paling tinggi di Jawa Barat Rp153,2 triliun, DKI Jakarta Rp130 triliun, Jawa Timur Rp100,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp83,6 triliun, dan terakhir Banten Rp78,6 triliun.

Adapun, kata Bahli, Singapura masih menjadi investor dengan nilai terbesar, yakni mencapai US$12,1 miliar. Kemudian Tiongkok US$5,6 miliar, Hong Kong US$52, miliar, Jepang US$3,3 miliar, Amerika Serikat US$2,4 miliar.

Posisi Investasi di Kuartal III 2023

BKPM mencatat, realisasi investasi di kuartal III/2023 mencapai Rp374,4 triliun. Angka ini kurang lebih tumbuh 21,6% secara tahunan yoy atau 7% secara kuartalan (quartal to quartal/q&q) dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 516.467 orang.

“Ini adalah tenaga kerja langsung yang di-cover atas dasar investasi. Ini tenaga kerja Indonesia, yang asing kita tidak hitunglah,” ujar Bahlil.

Khusus di kuartal III/2023, PMA mencapai Rp196,2 triliun atau tumbuh 5,3% q&q dan 16,29% yoy.

Menurut Bahlil, kenaikan ini menunjukkan bahwa investor global tampak masih menaruh kepercayaan kepada Indonesia, meski tahun ini merupakan tahun politik.

“Jadi kalau orang mengatakan di tahun politik itu terjadi wait and see itu biasa. Tapi ini yang terjadi bukan wait and see tapi mereka agresif untuk bagaimana merealisasikan investasi yang telah mereka komitmenkan,” jelasnya.

Selain modal asing, arus modal dari Penanaman Modal Dalam Negari (PMDN) juga bertumbuh. BKPM mencatat PMDN di kuartal III/2023 mencapai Rp178,2 triliun tumbuh 9% q&q dan 28% yoy.

Di kuartai III/2023, tren investasi yang paling banyak dibidik investor ialah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp56,9 triliun.

“Kemudian ada sektor pertambangan Rp41,9 triliun, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp40,9 triliun, industri kimia dan farmasi Rp28,7 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkatoran Rp25,5 triliun,” jelasnya.

Lebih lanjut, realisasi investasi tebesar ada di DKI Jakarta sebesar Rp50,9 triliun, selisih tipis dengan Jawa Barat Rp49,5 triliun. Di posisi ketiga ada Jawa Timur Rp38,8 triliun, Banten Rp28 triliun, dan Maluku Utara Rp27,8 triliun.

“Oh hebat ya. Jadi dalam konteks realisask investasi Maluku Utara masuk 5 besar mengalahkan Jawa Tengah, karena Jawa Tengah nggak masuk,” pungkasnya.

Dalam konteks PMA, Jawa Barat menduduki posisi pertama, disusul Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Banten, dan terakhir DKI Jakarta. Sedangkan konteks PMDN itu pertama DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Banten. (*) RAL

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.