Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) sukses meraih piagam atas predikat “The Best” yang diraihnya pada ajang Infobank Top BUMD 2022, Kamis, 19 Mei 2022, bertempat di Hotel Alila Solo. Bank Sumut meraih total skor 89,60 pada kelompok KBMI 1 atau modal inti sampai Rp6 triliun, dengan aset Rp25 triliun ke atas di rating BUMD Keuangan 2022.
Penilaian Rating BUMD Keuangan ini berbeda dengan rating bank dan BPR yang biasa dibuat Infobank setiap tahun. Pembeda utamanya terletak pada bahan baku rating, atau laporan keuangan masing-masing bank. Jika rating bank dan BPR menggunakan data hingga Desember tahun terakhir, maka pada Rating BUMD Keuangan, laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan per September atau triwulan ketiga tahun terakhir. Rating BUMD Keuangan meliputi penilaian terhadap bank pembangunan daerah (BPD), bank perkreditan rakyat (BPR), dan bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) milik pemda ini, menerapkan lima tahapan dalam menentukan pemenang kategori.
Kelima tahapan besar itu, yakni menentukan formula rating berdasarkan perkembangan industri dan kebijakan regulator, mengumpulkan data berdasarkan periode kinerja September 2020 hingga September 2021, mengolah angka-angka dengan berbagai rasio, mengelompokkan bank-bank sesuai besaran aset, dan pemberian notasi akhir untuk pemberian predikat. Pemberian notasi hanya untuk memudahkan pembaca. Karena bagi Biro Riset Infobank (birI), yang utama adalah predikat, dan bukan nomor urut.
Biro Riset Infobank mencatat pertumbuhan di setiap pos keuangan Bank Sumut hingga kuartal tiga 2021. Sebut saja total asetnya yang naik 8,59% secara tahunan, modal intinya yang naik 7,89%, serta laba tahun berjalannya yang naik 3,16%. Dan rupanya, pertumbuhan-pertumbuhan ini terus berlanjut hingga awal 2022.
Laba bank yang dikomandani Rahmat Fadillah Pohan sebagai direktur utamanya ini, meningkat 25,06% secara tahunan menjadi Rp195 miliar per Maret 2022. Ada pula total asetnya yang naik 9,1% secara tahunan menjadi Rp40,6 triliun. Kreditnya juga ikut tumbuh 7,26% secara tahunan menjadi Rp25,6 triliun, yang mana 30%-nya disalurkan untuk UMKM.
“Ini angka yang cukup menggembirakan untuk Bank Sumut. Di mana saat ini kondisi eksternal yang belum stabil, tapi kami bisa tumbuh hingga Maret ini,” ucap Rahmat, beberapa waktu lalu.
“Inilah yang menjadi tantangan kami, mulai tahun depan, telah kami canangkan pada tahun ini, akan tetap meningkatkan porsi UMKM lebih dari harapan para pemegang saham,” tegas Rahmat.
Penulis: Steven Widjaja