Arief Mulyadi Diganjar Penghargaan Best CEO in Digital Brand dari Majalah Infobak
Jakarta— Arief Mulyadi, Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk kesekian kalinya dinobatkan sebagai The Best CEO in Digital Brand di ajang “14th Infobank-Isentia Digital Brand Awards 2025” di Shangri-La Hotel, Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Infobank atas kerja kerasnya yang dinilai berhasil melakukan inovasi dan meningkatkan kinerja bisnis PNM.
Arief Mulyadi merupakan profesional yang ditunjuk pemerintah untuk memimpin sebuah BUMN lebih dari satu periode. Sebagai navigator PMN, Arief menyatakan bahwa pihaknya akan fokus membiayai kegiatan ekonomi masyarakat keluarga prasejahtera, khususnya ibu-ibu pengusaha ultramikro.
Di bawah kepemimpinannya, PNM berkomitmen untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu, PNM juga terus melakukan digitalisasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
“Kami tidak menyangka Infobank dan Isentia mengapresiasi kami.Penghargaan ini menjadi pemicu kami untuk terus meningkatkan digitalisasi kami kepada masyarakat. Saat ini ada 15,4 juta nasabah kami di 6.165 yang perlu kita pantau untuk tidak tertinggal dan siap masuk ke era digital,” katanya kepada The Asian Post, Kamis (20/3).
Dengan jumlah 15,4 juta nasabah yang dibiayai, mencerminkan bahwa PNM menjadi lembaga group lending terbesar di dunia.
Konsep tanggung renteng dari Program Mekaar yang dijalankan PNM diyakini dapat menekan kredit bermasalah dan bagian dari mitigasi risiko. Sebab, dalam proses tanggung renteng itu ada security collateral dan social collateral yang terbangun. Terbukti, rasio kredit bermasalah (netperforiming loan/NPL) dari pembiayaan Mekaar cenderung rendah, di bawah 1 persen.
PNM membangun nasabah untuk saling peduli, bersinergi dalam berusaha. Jika ada di antara mereka yang usahanya kurang maju, maka temannya akan bantu. Minimal mereka tidak menanggung kewajiban di antara mereka yang kurang maju tadi.
Selain membiayai pengusaha ultra mikro, PNM juga berupaya memperluas inklusi keuangan bagi masyarakat yang belum memahami manfaat jasa keuangan. Salah satu strateginya ialah dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk membuat rekening tabungan BRI.
Di tahun ini, Arief mengungkapkan pihaknya tidak ingin muluk-muluk mengejar pertumbuhan nasabah. Menurutnya, kualitas untuk membangun ekosistem yang telah dibangun lebih diutamakan.
“Sebagai entitas kami menjaga sustainability growth. Kita jaga tetap tumbuh tetapi tidak terlalu agresif. Yang kami akan tingkatkan adalah fokus pada pemberdayaan eksisting ekosistem yang ada. Akuisisi tidak terlalu kami intensifkan, tapi peningkatkan ekosistem yang ada, termasuk pelayanan dan kebutuhan ekosistem ini yang melibatkan banyak pihak kami ajak kerja sama,” terangnya.
Sekilas Tentang Arief
Arief Mulyadi lahir pada 23 Juni 1968. Sampai saat ini ia menjalani periode keduanya sebagai Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), BUMN yang ditugaskan untuk menangani pembiayaan sektor UMKM.
Arief melewati perjalanan karier yang cukup panjang di BUMN setelah sebelumnya pernah berkarier di Bank Nusa Internasional (1994-1999). Lulusan S-1 Biologi Universitas Jendral Soedirman pada 1993 ini mulai bergabung dengan PNM pada tahun 1999 sebagai Account Officer Lapangan.
Seiring dengan perkembangan kariernya, pada 13 Februari 2018, Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, mengangkat Arief sebagai Dirut PMN periode 2018-2022, setelah sebelumnya menduduki posisi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PNM.
Kemudian, dalam RUPS PMN pada 18 April 2022, Menteri BUMN selanjutnya, Erick Thohir, kembali mengangkat pemegang gelar S-2 Kajian Strategi Ketahanan Nasional dari Universitas Indonesia pada 2006 ini sebagai Dirut PMN periode 2022-2027.
Dalam kepemimpinannya, PNM telah mengembangkan aplikasi pendukung bisnis dan operasional. Di antaranya dengan meluncurkan Mekaar Digi dan E-Office untuk meningkatkan efektivitas layanannya.
PNM juga berupaya memanfaatkan data lokal agar dapat memahami pola usaha dan kebutuhan nasabah agar solusi yang ditawarkan lebih relevan.
Di waktu yang sama, Chairman Infobank Media Group Eko B. Supriyanto, riset digital brand dilakukan untuk meningkatkan kesadaran terkait strategi branding baru yang perlu dilakukan di era digital. Saat ini, interaksi digital memiliki pengaruh besar terhadap persepsi konsumen.
“Reputasi online sebuah perusahaan bisa menjadi penentu kesuksesan maupun kegagalan. Media online memainkan peran penting sebagai sumber data yang sangat besar dan kuat. Media sosial juga dapat digunakan sebagai saluran layanan pelanggan yang interaktif,” ujar Eko B. Supriyanto, saat memberikan sambutan.
Acara “14th Infobank-Isentia Digital Brand Award 2025” didahului dengan Sharing From Visionary Leaders bertajuk “Business Vision in Global Divergences” dengan menghadirkan pembicara Ridha D.M. Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority. Selain memberikan penghargaan kepada 88 institsi, Infobank dan Isentia juga memberikan penghargaan “CEO in Digital Brand 2025” kepada 8 CEO”.
Acara yang bisa disaksikan secara live melalui InfobankTV Channel Youtube ini terselenggara berkat dukungan para sponsor antara lain, Livin by Mandiri, Kopra by Mandiri, PNM, Akulaku Finance, HSBC, Bank of China, KB Bank, BSI, WOM Finance, Bank Jatim, SMI, Jasa Raharja, Mandiri Utama Finance, AlloBank, BPJS Kesehatan, Asuransi Tugu, Bank Mayapada, Bank Jasa Jakarta, BTN, Askrindo, Bank Banten, Hanwa Life, IndonesiaRe, Nanabank Syariah, Bank DKI, Bank Jateng, Syailendra, Indonesia Eximbank, Zurich, Avrist, BTPN, Pertalife, Maybank, Adira Finance, Bank CIMB Niaga, Asuransi JMA Syariah, Bank Muamalat, MNC Bank, BCA Syariah, Bank Riau Kepri Syariah,dan Sucofindo.(*)