Wibowo Prasetyo, Anggota DPR Pengganti Alm. Sudjadi: Nahdliyin di Kandang Banteng

Jakarta — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akhirnya mengumumkan pengangkatan Wibowo Prasetyo sebagai anggota DPR RI pergantian antarwaktu (PAW) sisa masa jabatan 2024 – 2029.

DPR mengumumkan hal itu setelah menerima surat dari Kementerian Sekretariat Negara terkait PAW anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Wibowo Prasetyo menggantikan almarhum Sudjadi, anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meninggal pada September 2024 lalu.

Pengumuman pengangkatan Wibowo Prasetyo disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-25 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024–2025, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/7).

“Perlu kami beritahukan, Pimpinan Dewan telah menerima surat dari Kementerian Sekretariat Negara Nomor B11/KSN/B/3/AN01007/2025 tanggal 4 Juli 2025, perihal penyampaian Keputusan Presiden Nomor 64/P Tahun 2025 tanggal 2 Juli 2025 tentang peresmian pengangkatan anggota MPR dan DPR sisa jabatan 2024–2029, yaitu Wibowo Prasetyo dari PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan Jawa Tengah VI hasil Pemilu 2024, yang ditetapkan KPU menggantikan calon terpilih atas nama Sudjadi karena meninggal dunia,” ujar Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir dalam rapat paripurna.

Sesuai ketentuan, calon pengganti ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan suara terbanyak berikutnya dalam daftar calon tetap dari partai politik dan dapil yang sama.

Wibowo Prasetyo pun akan mengisi kursi DPR RI dari Dapil Jawa Tengah VI, yang meliputi Kabupaten Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kebumen, dan Magelang.

JURNALIS JAWA POS GROUP

Tak banyak yang mengenal sosok Wibowo Prasetyo, anggota DPR baru pengganti Sudjadi ini. Beruntung, The Asian Post mengenal dekat sosok politisi low profile satu ini.

Wibowo Prasetyo, yang oleh kalangan terdekat biasa disapa Bowo, adalah mantan wartawan Jawa Pos Group.

Tahun 1999, saat era Reformasi, Bowo menjadi awal redaksi Tabloid BK (Berita Keadilan), satu atap dengan koran Rakyat Merdeka, sama-sama media di bawah naungan Jawa Pos Group.

Tabloid BK adalah media mingguan yang fokus mengangkat isu-isu hukum, HAM, dan korupsi. Laporannya mendalam.

Ketika era kejayaan tabloid berakhir di awal tahun 2000-an, Bowo tetap berkarier di media, sesuai passionnya. Juga masih di Jawa Pos Group. Kali ini dia mengasah ketajaman talenta jurnalistiknya di Jateng Pos, Semarang.

Di Jateng Pos, Bowo mencapai puncak karier sebagai jurnalis: Pemimpin Redaksi. Di posisi sebagai penanggung jawab tertinggi konten media inilah naluri jurnalistiknya semakin terasah.

Mengukir karier di kota kelahirannya itu membuat Bowo semakin dekat dengan akar religinya: Nahdlatul Ulama (NU). Ya, dia adalah jurnalis nahdliyin.

Tak heran, di sela kesibukannya sebagai jurnalis, dia juga aktif di Presidium Pusat Gerakan Pemuda Ansor, badan otonom NU. Di Ansor, Bowo duduk sebagai Wakil Sekjen.

“ASTRONOT” DAN PEMBURU CUPANG

Di sela kesibukannya, Bowo tetaplah pria Jawa, yang mesti punya klangenan. Dan, dia memilih burung dan ikan sebagai “kukilonya”, hobinya.

Makanya, dia sering geli sendiri, jika di jalanan melihat ada pemotor yang membawa kandang burung berkerodong, dibonceng di belakang punggungnya.

“Saya dulu juga sering begitu, jadi astronot,” ujarnya, sembari tertawa lepas, jika mengingat masa-masa berburu latber (latihan bersama) atau ikut lomba burung berkicau di Semarang.

“Astronot” adalah sebutan bagi penghobi burung yang membawa kandang di punggung sambil naik motor, untuk menuju lokasi lomba atau sekadar latber.

Tak hanya burung, Bowo juga kolektor ikan cupang. Saat pandemi Covid-19 mulai mereda, dia turut berburu ikan cupang hias yang saat itu lagi booming.

“Kalau lihat got di pinggir jalan, jadi ingat cupang di rumah, pengen nyebur nyari encu (jentik nyamuk makanan cupang),” selorohnya.

Kini, jurnalis idealis dan banteng nahdliyin ini mesti melupakan dulu koleksi murai batu dan ikan cupangnya. Tugas berat sudah menantinya sebagai anggota DPR.

Selamat bertugas, Kawan. Semoga berkah dan membawa kebaikan untuk banyak orang. DW

DPRPAWPDIPWibowo Prasetyo
Comments (0)
Add Comment