Jakarta – Binus Business School (BBS) kembali mengukir prestasi internasional melalui pemeringkatan QS Global MBA Rankings 2026. Program Magister Manajemen (MM) BBS berhasil mencatat lonjakan peringkat global dari posisi 201-250 pada 2025 menjadi 151-200 pada 2026, di antara total 390 program MBA dari 67 negara yang disurvei.
Prestasi ini juga tercermin di tingkat Asia. Peringkat Binus Business School untuk kawasan Asia meningkat dari peringkat 30 menjadi 23, dari total 70 program yang dinilai. Kenaikan signifikan ini memperkuat reputasi BBS sebagai sekolah bisnis asal Indonesia yang konsisten meningkatkan mutu dan daya saingnya di kancah global.
Sejak masuk peringkat QS Global MBA Rankings pada 2023, peringkat Binus Business School di Asia terus mengalami peningkatan. Pada 2023, BBS menempati peringkat 37. Lalu, naik ke 36 di 2024, 30 di 2025, dan terakhir menempati peringkat 23 pada 2026. QS Global MBA Rankings sendiri dirilis setiap periode kuartal IV pada suatu tahun sampai kuartal IV di tahun berikutnya.
Lebih jauh, hasil QS Global MBA Rankings 2026 menunjukkan bahwa Binus Business School berhasil meraih posisi tertinggi di antara sekolah-sekolah bisnis di Indonesia, dengan pencapaian sebagai satu-satunya yang masuk dalam jajaran 200 besar dunia.
Dari lingkup Asia untuk Indonesia, peringkat BBS ini melampaui peringkat program MBA Universitas besar lainnya, seperti Universitas Gadjah Mada (30) dan Universitas Indonesia (43).
“Kami bangga sekaligus bersyukur BINUS Business School kembali menegaskan posisinya sebagai Business School dengan program MBA terbaik di Indonesia, sekaligus naik peringkat ke 151–200 global dan peringkat 23 di Asia dalam QS Global MBA 2026,” ujar Rektor Binus University, Nelly, dikutip Jumat, 19 September 2025.
Nelly mengungkapkan, pencapaian ini mencerminkan komitmen Binus University dalam menghadirkan pendidikan berkelas dunia dan relevan dengan kebutuhan industri, sejalan dengan visi Binus 2035 untuk menjadi A World-class University yang memberikan dampak nyata bagi Nusantara dan dunia.
Sementara itu, Dekan Binus Business School Master Program, Asnan Furinto mengatakan bahwa peningkatan peringkat ini adalah pengakuan dunia terhadap kualitas program S2 Bisnis dan Manajemen Binus Business School.
“Kami percaya pendidikan bisnis harus relevan, adaptif, dan berorientasi global. Penghargaan ini semakin memotivasi kami untuk melahirkan pemimpin bisnis yang berintegritas, inovatif, dan siap menghadapi tantangan era digital,” cetus Asnan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat, 19 September 2025.
QS menilai program MBA dari berbagai universitas di dunia berdasarkan lima indikator utama, yaitu, Employability (reputasi lulusan di mata perusahaan global dan tingkat keberhasilan memperoleh pekerjaan setelah lulus) dengan bobot 40 persen, Value for Money (tingkat return on investment dari segi biaya kuliah, kenaikan gaji, dan kemajuan karier) dengan bobot Alumni Outcomes (kontribusi lulusan sebagai pemimpin, wirausahawan, atau inovator di bidangnya) dengan bobot 15 persen.
Lalu, Thought Leadership (kekuatan reputasi akademik, publikasi riset, dan kualitas dosen) dengan bobot 15 persen, serta Diversity (rasio persebaran gender dan negara asal mahasiswa serta dosen) dengan bobot 10 persen.
Binus Business School memiliki skor tinggi dalam indikator Employability, yang menunjukkan lulusan BBS dipercaya oleh industri global dan memiliki daya saing tinggi di pasar kerja internasional. Selain itu, BBS juga meraih skor tinggi pada indikator Diversity, yang menegaskan komitmen BBS dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan multikultural.
Kehadiran BBS di jajaran 200 besar dunia memberi dampak positif yang lebih luas bagi ekosistem pendidikan bisnis Indonesia. Rekognisi ini menunjukkan bahwa sekolah bisnis di Indonesia mampu bersaing dengan institusi ternama di Asia maupun dunia.
“Keberhasilan ini tidak hanya milik BINUS, tetapi juga milik Indonesia,” imbuh Executive Dean Binus Business School, Dezie L. Warganegara di kesempatan yang sama.
Dezie menegaskan jika pihaknya ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu melahirkan sekolah bisnis dengan standar global.
“Dengan demikian, generasi muda tidak perlu jauh-jauh mencari pendidikan bisnis berkualitas di luar negeri, karena sudah tersedia di dalam negeri,” tukasnya.
Prestasi ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi internasional, membuka peluang kemitraan dengan universitas serta perusahaan global, dan menciptakan ekosistem kewirausahaan yang lebih maju di Indonesia.
Sebagai bagian dari Binus University, BBS berkomitmen untuk terus memperkuat kualitas akademik, inovasi dalam metode pengajaran, dan konektivitas dengan industri. Fokus pengembangan terletak pada kompetensi teknis, kepemimpinan, etika, dan daya adaptasi yang dibutuhkan di era perubahan cepat.
Melalui visi ‘Fostering and Empowering the Society in Building and Serving the Nation’, BBS ingin mencetak lulusan yang sukses secara individual, serta mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa. SW