Jakarta—PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meraih penghargaan Indonesia Top 3 Public Listed Companies (PLCs) dan ASEAN Asset Class PLCs pada ajang “ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), pada Selasa, (31/1/2023) .
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menyebut, penghargaan ini menjadi bukti penerapan GCG yang dilakukan BTN telah mendapatkan pengakuan, bukan hanya di lingkup domestik tetapi juga di ASEAN.
“BTN sebagai salah satu dari Top Public Listed Companies yang mendapatkan kepercayaan sebagai penerima penghargaan ACGS 2021,” katanya.
Menurut Haru, apresiasi ini akan memicu dan memotivasi seluruh pegawai BTN untuk berkinerja lebih baik. Dia berjanji akan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh seluruh stakeholder dengan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik, berlandaskan pada prinsip-prinsip prudential banking & good corporate governance (GCG) secara berkesinambungan dalam menjalankan operasional bisnis perseroan.
Sebelumnya, BTN juga memeroleh penghargaan Most Improved pada 2015, Top 50 ASEAN PLC’s dan Top 3 Indonesia PLC’s, pada 2017, dan Top 3 PLC’s dan 10 Perusahaan tercatat sebagai ASEAN Asset Class pada 2019.
Sementara itu Direktur Human Capital, Compliance & Legal BTN Eko Waluyo mengatakan, penghargaan ini menjadi tantangan bagi BTN untuk mempertahankan prestasi dan memastikan implementasi dan praktek tata kelola (GCG) di lapangan telah benar-benar sesuai dengan penilaian ACGS 2021.
“Kami juga tetap konsisten melakukan improvement dan penyempurnaan dalam penerapan tata kelola sesuai dengan peraturan perundangan-undangan, regulator dan sesuai best practice,” kata Eko.
Dengan menerapkan prinsip GCG, perusahaan semakin dipercaya oleh stakeholders, mampu menciptakan value added, dan memastikan perusahaan menjalankan praktik-praktik usaha yang sehat.
“Manfaat lainnya yakni mampu memperkuat posisi daya saing BTN secara berkesinambungan, memberikan pedoman dalam mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif serta pencapaian kinerja BTN yang sustain,” sambungnya.
Hal itu terbukti dengan capaian kinerja BTN dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Kinerja BTN menunjukkan perbaikan yang positif di mana laba tumbuh 27,52% year on year (yoy), kredit dan DPK tumbuh 8% yoy, CASA tumbuh 4,22% yoy, disusul membaiknya rasio kredit bermasalah (NPL) yang turun 0,33% yoy.
Eko berharap, regulator dan pemerintah dapat berperan dalam penerapan GCG, antara lain dengan memberikan insentif rating tata kelola yang lebih baik kepada perusahaan yang telah menerapkan GCG dan ESG.
“Serta menciptakan peraturan perundang-undangan yang dapat menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum secara konsisten,” pungkasnya. (*)
Editor: Ranu Arasyki