Kemudian Bung Karno di tahun 1963 memprakarsai membangun Hotel Bali Beach yang terletak di pantai Sanur.
Hotel ini nantinya akan menjadi bangunan tertinggi di Bali sampai saat ini sesuai dengan SK Gubernur Kdh Tk I Bali tanggal 22 November 1971 Nomor 13/Perbang.1614/II/a/1971.
Isinya antara lain bahwa bangunan di daerah Bali tingginya maksimal setinggi pohon kelapa atau 15 m.
Pesatnya pembangunan pariwisata sudah barang tentu memberikan peningkatan pendapatan daerah, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan.
Mengingat dalam perkembangan kemajuan kepariwisataan banyak hal yang terabaikan dan tidak terkelola dengan baik tidak mematuhi kearifan lokal genius seperti Tri Hita Karana (THK).
Juga menimbulkan dampak negative seperti pencemaran , kemacetan lalu lintas, kerusakan lingkungan, dan pengalihan fungsi lahan dan mengeksploitasi lingkungan alam secara berlebihan dan tidak terkendali juga bisa merusak dan mendegradasi budaya yang telah ada.
Maupun juga terjadi perubahan gaya hidup tidak sedikit krama Bali kemudian berada di zona nyaman dengan menjual tanah warisannya dapat dikatakan cenderung menyianyiakan keberadaan dan potensi luar biasa Bali Small Is Beautiful sebagai warisan leluhurnya.