Sejarah pariwisata Bali
Berdasarkan sejarah bahwa perjalanan pertama ke Bali yang diketahui dilakukan oleh Maha Rsi Mar kandeya yang datang dari tanah Jawa pada abad ke 8 Masehi dengan tujuan penyebaran Agama Hindu di Pulau Bali.
Berlanjut kemudian terdapat juga beberapa tokoh spiritual lainnya kala itu datang ke Bali dengan tujuan yang sama.
Setelah itu orang asing pertama yang datang ke Bali adalah orang Belanda bernama Cornelis de Houtman pada tahun 1579.
Kemudian sampai pada awal abad ke 20 saat Bali ditaklukan penuh oleh Belanda maka terbuka pintu masuk secara lebar bagi orang barat dan ini juga menjadi tonggak awal masuknya wisatawan pada tahun 1920 saat kapal dagang Belanda Koninklijke Pakectcart Maatsckapy (KPM) dengan jalur pelayaran Singapura, Batavia, Semarang, Surabaya lalu singgah di Pelabuhan Buleleng Bali dengan membawa rombongan turis dari Eropa. Pertama kali dibuka perwakilan resmi urusan pariwisata bernama Official Tourist Buerau pada tahun 1924.
Diantara para pelancong terdapat para seniman, pelukis, dan penulis asal eropa yang nantinya ikut andil dalam mempromosikan Bali di dunia Internasional.
Diantaranya adalah Dr. Gregor Krause ditugaskan langsung oleh pemerintah kolonial Belanda untuk mendokumentasikan pulau Bali melalui foto dan buku.
Terbitlah buku The Island of Bali tahun 1930 oleh Miguel Covarrubias. Kemudian Mrs. Menc (Ni Ketut Tantri) dengan bukunya Revolt In Paradise.