Buat IRT, Perhatikan Tips Ini Untuk Kelola Keuangan Keluarga dan Bisnis
Bandung – Infobank Media Group berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara literasi dan edukasi keuangan kepada 400 wanita pelaku usaha ultramikro di Gedung Serbaguna Balaikota Bandung, Jawa Barat, pada hari ini, Jumat (4/7).
Acara literasi dan edukasi yang bertema “Peran Wanita Mandiri bagi Perekonomian Negeri” dan dipandu secara apik oleh Rita Mirasari, Direktur Bank Danamon ini menghadirkan beberapa pembicara, seperti salah satunya ialah Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Airnav Indonesia, Azizatun Azhimah yang membagikan sejumlah tips bagi para wanita pelaku usaha ultramikro untuk mengelola risiko dalam bidang keuangan dan bisnis.
Menurutnya, wanita sebagai ibu rumah tangga yang sekaligus menjalankan bisnis UMKM, harus memiliki kapasitas pengelolaan keuangan yang baik.
“Harus bisa memisahkan mana untuk keuangan pribadi dan mana untuk bisnis. Jadi, harus detil banget ibu-ibu. Jangan sampai dicampur adukkan,” tutur Azizatun.
Oleh karenanya, Azizatun yang mengibaratkan ibu rumah tangga seperti menteri keuangan dan guru madrasah di keluarga serta suami sebagai kepala sekolahnya ini, menyampaikan bahwa semua laporan keuangan yang ada dalam keluarga maupun bisnis, perlu dilakukan pencatatan dengan baik.
“Tidak boleh namanya tidak dicatat,” tegas Azizatun.
Di samping itu, dalam kaitannya dengan berbisnis, ia menekankan pentingnya persistensi dalam mengelola bisnis. Misalnya, bagi mereka yang memiliki bisnis makanan, mereka harus dapat menjaga kualitas rasa makanannya secara konsisten.
“Harus dicatat. Kalau punya pegawai juga sama, harus dilatih dan sebagainya,” sebutnya.
Selanjutnya, yang tak kalah penting ialah bagaimana memilah antara kebutuhan dan keinginan. Setiap kebutuhan yang ada perlu disesuaikan dengan gaji atau pendapatan saat ini. Azizatun katakan, kebutuhan pokok harus menjadi prioritas utama bagi para ibu rumah tangga.
Bahkan, ia juga menyampaikan pentingnya berpikir kreatif di tengah perlambatan ekonomi, seperti membuat perkebunan atau lahan pertanian kecil untuk ditanami sayur-sayuran dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga.
“Kita tanam di sekitar rumah, kita tanam cabai. Dibuatlah masakan seperti masak telur dan sebagainya untuk mencukupi gizi, sambil kita menghitung berapa pengeluaran kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Azizatun menerangkan bila para ibu rumah tangga sudah melakukan perhitungan semuanya secara matang, namun pendapatan yang ada masih belum bisa memenuhi kebutuhan pokok, maka perlu dicari income tambahan.
Ia menyarankan bagi para ibu rumah tangga untuk mencari pendapatan tambahan sesuai keahliannya. Pemanfaatan media sosial turut menjadi sorotan Azizatun dalam kaitannya dengan pemasaran produk.
“Ini pada suka medsos gak ibu-ibu? Harus suka, di zaman sekarang harus suka. Sekarang kalau gak tampil, gak dikenal sama orang,” ujarnya.
“Kalau kita masih belum sanggup pinjam, tak punya kemampuan membayar, jangan pinjam dulu. Tapi saat nanti usaha kita sudah maju, kelihatan calon pembeli, baru kita bisa bermitra dengan pemodal dari luar,” sambung Azizatun.
Ia turut mengingatkan pentingnya menabung. Menabung perlu dilakukan dari sedini mungkin secara sederhana, seperti dengan menabung Rp10.000 setiap seminggu sekali. Tak hanya uang, ia juga menyarankan untuk menyimpan emas.
“Simpan emas sekarang udah bisa loh belinya secara online. Bisa ke Pegadaian, ke BSI, bisa simpan emas di situ,” tukas Azizatun. SW