Jakarta – Ini peringatan keras dan serius dari China. Jika ada negara-negara mitra melakukan nego tarif impor dengan AS tapi merugikan China, mereka akan melakukan pukulan balasan.
Ancaman ini disampaikan oleh Jubir Kemendag China melalui pernyataannya yang dikutip AFP, Selasa (22/4). China menyebut “pengkhianat” kepada negara-negara yang melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), tapi mengorbankan China.
China memperingatkan negara-negara mitra agar tidak lembek dan tunduk menghadapi perang tarif Trump. Sebab, pendekatan lunak hanya akan sia-sia dan merugikan banyak pihak.
“Mendahulukan kepentingan pribadi yang bersifat sementara dan mengorbankan kepentingan pihak lain, sama saja dengan mencari kulit harimau (mencari gara-gara),” tulis pernyataan tersebut.
Jika ada negara mitra nekat “mencari kulit harimau, lanjut Jubir Kemendag China, mereka tak segan-segan akan menghukum mereka dengan melakukan pukulan balasan kepada negara mitra pengkhianat tersebut.
Hal-hal yang masuk kategori berkhianat, misalnya mengurangi porsi dagang dengan China dan mengalihkannya ke AS dengan motif agar besaran tarif impornya diturunkan Trump.
“Jika situasi itu terjadi, China tidak akan menerimanya dan akan melakukan tindakan balasan,” ancamnya.
Indonesia mesti hati-hati menyikapi ancaman China ini. Sebab, ada kesan pemerintah Indonesia terlalu lemah dalam negosiasi. Terbukti, seperti warning China, pendekatan lunak hanya merugikan pihak negara yang mengajukan negosiasi.
Yang terbaru, usai melakukan negosiasi, justru tarif impor ke AS untuk tesktil dari Indonesia malah dinaikkan menjadi 47 persen. Padahal, sebelumnya hanya 32 persen. Ajur! DW