Jakarta – Afghanistan diguncang gempa bumi dahsyat magnitudo 6,2 pada Kamis (4/9) yang menewaskan 2.200 orang penduduk.
Juru bicara Taliban Hamdullah Fitrat menyatakan, jumlah korban tewas terus bertambaj, dari semula 1.400 orang, per Jumat (5/9) ini telah menjadi lebih dari 2.200 orang.
Dilaporkan Al Jazeera, Jumat (5/9), PBB memperingatkan, jumlah korban bisa terus bertambah. Banyak orang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Provinsi Kunar menjadi wilayah yang paling parah terdampak karena bermedan pegunungan curam membuat upaya penyelamatan sangat sulit dilakukan.
Kondisi tersebut menyebabkan tim penyelamat membutuhkan waktu berjam-jam hanya untuk mencapai lokasi.
World Food Programme (WFP) menggambarkan situasi di lapangan sebagai bencana nyata, dengan lebih dari 6.700 rumah telah hancur total.
WFP memperingatkan pasokan makanan hanya cukup untuk beberapa minggu ke depan.
Mereka menghadapi kendala besar karena sulitnya menjangkau lokasi bencana, bahkan kendaraan off-road tidak bisa melewati medan tersebut.
Akibatnya, bantuan diangkut menggunakan mobil kecil, hewan pengangkut, bahkan warga desa sendiri yang membawa pasokan ke komunitas mereka dengan berjalan kaki berjam-jam. DW