Jakarta— Nama Rafael Alun Trisambodo eks pejabat dari Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan semakin santer terdengar. Baru-baru ini, pejabat yang diketahui berharta jumbo tersebut ternyata memiliki nilai transaksi yang mencengangkan, yakni mencapai Rp500 miliar.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan, nilai transaksi sebesar itu diketahui berasal dari 40 rekening milik Rafael beserta keluarganya.
Menyikapi temuan itu, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan, pihaknya telah memblokir 40 rekening tersebut. Akun rekening itu terdiri dari rekening milik pribadi serta badan hukum/perusahaan.
“Ya, di atas 40 rekening milik Rafael dan keluarga yang dibekukan,” kata Ivan dalam keterangannya, Selasa, 7 Maret 2023.
Ivan menyebut, nilai dari arus transaksi yang terdapat di 40 rekening itu sangat mencurigakan, yakni mencapai Rp500 miliar.
Dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Rafael Alun tersebut ikut menyeret keterlibatan pihak lain dalam kasus serupa. Pada Jumat (3/32023), PPTATK telah mencium adanya peran professional money launderer yang selama ini berhubungan dengan Rafael.
Berangkat dari dugaan itu, PPATK juga turut memblokir rekening konsultan pajak tersebut. PPATK menilai konsultan itu menjadi perpanjangan tangan dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Rafael.
“Ya transaksi signifikan tidak sesuai profil yang bersangkutan dan menggunakan pihak-pihak yg patut diduga sebagai nominee atau perantaranya,” lanjut Ivan.
Sekadar informasi, merujuk pada dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, jumlah harta pejabat Eselon III dari Direktorat Jenderal Pajak itu mencapai Rp56 miliar.
Angka tersebut melebih harta kekayaan yang dimiliaitu, properti yang nilainya ditaksir mencapai Rp 51 miliar.
Bahkan, harta yang dimiliki Rafael empat kali lebih besar dari atasannya, Dirjen Pajak Suryo Utomo yang memiliki kekayaan Rp14,4 miliar per 31 Desember 2021.
Setumpuk harta yang dimiliki Rafael ternyata tidak jauh berbeda dengan harta kekayaan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yakni Rp58 miliar. (*) RAL