Usai Bangkrut, Sri Lanka Beri Izin Sinopec Bangun Kilang Minyak di Negaranya

Jakarta— Sinopec, perusahaan raksasa minyak dan gas (migas) asal China akan membangun kilang senilai US$4,5 miliar atau setara Rp69,46 triliun (kurs: 15.437) di Sri Lanka.

Sinopec menanam investasi tunggal terbesar di negara kepulauan itu sejak krisis ekonomi yang melumpuhkan tahun lalu.

Kabinet Sri Lanka telah memberikan izin kepada Sinpec untuk menyelesaikan rincian proyek di Hambantota, di selatan negara Sri Lanka itu. Mereka akan menandatangani perjanjian dengan pemerintah sebelum membangun kilang berorientasi ekspor tersebut.

“Persetujuan kabinet diberikan hari ini untuk memberikan kontrak kepada China Petroleum & Chemical Corporation [Sinopec],” ujar Kanchana Wijesekera, Menteri Energi Sri Lanka, di platform media sosial X, dikutip dari Reuters, Senin (27/11/2023).

China merupakan negara dengan pemberi pinjaman bilateral terbesar bagi Sri Lanka. Perusahaan asal Cina membangun jalan raya, pelabuhan laut dan udara serta proyek infrastruktur lainnya di pulau lepas pantai selatan India.

Sementara Sinopec dikenal sebagai perusahaan penyulingan minyak terbesar dunia dan salah satu produsen petrokimia terbesar. Pembangunan itu akan menandai terobosan dalam jangka panjang untuk berekspansi ke luar China. Sinopec juga memiliki aset kilang di Arab Saudi dan produksi petrokimia di Rusia. (*) RAL

ChinaSINOPECXi Jinping
Comments (0)
Add Comment