Jakarta – Upaya untuk meningkatkan penetrasi UMKM Go Global masih perlu diikuti dengan berbagai program peningkatan litarasi keuangan. PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui Kantor Cabang London pun terus meningkatkan program pendampingan agar akselerasi kinerja UMKM Go Global lebih kuat di masa pemulihan ekonomi.
Duta Besar RI Untuk Inggris Merangkap Irlandia dan IMO Desra Percaya mengatakan pada masa pandemi, ekspor Indonesia mengalami peningkatan dan tetap surplus. Artinya, jumlah barang yang diekspor oleh Indonesia masih jauh lebih banyak, dibandingkan yang diimpor dari Inggris. Perdagangan dua negara didominasi ekspor dari Indonesia, terutama produk kayu dan furnitur.
“Tetapi nilai ini masih belum mencerminkan potensi sebenarnya dan masih ada ruang peningkatan, terutama untuk produk UMKM,” kata Desra, pada keterangan resminya, Jumat (22/4).
Untuk meningkatkan perdagangan dengan Inggris, dia mendorong produk UMKM menjadi salah satu unggulan. Untuk itu, KBRI di Inggris pun melakukan upaya pendampingan, promosi, hingga bekerja sama dengan lembaga keuangan. KBRI lalu turut menggandeng BNI London. Pasalnya, selain kualitas produk dan promosi, akses keuangan berperan penting bagi UMKM terutama dari sisi permodalan dan transaksi.
“KBRI menjadi fasilitator, memberikan masukan soal peluang dan hambatan yang biasanya dihadapi pelaku usaha Indonesia. Kemudian, business matching dengan calon buyer dari Inggris untuk produk unggulan seperti rempah, furnitur, kayu, dan teskstil,” tambah Desra.
Adapun, General Manager BNI London Roekma Hari Adji mengungkapkan, BNI senantiasa selalu memberikan solusi dan literasi keuangan agar UMKM bisa bangkit dan menembus pasar global.
“Kami akan memaksimalkan kapabilitas BNI untuk berkontribusi agar UMKM bisa Go Global. Salah satunya melalui BNI Xpora, kami berupaya memberikan solusi end to end untuk UMKM sehingga bisa menembus pasar global,” tegas Adji.
Lebih lanjut, Adji menyampaikan literasi keuangan menjadi salah satu solusi bagi pelaku UMKM untuk memahami bagaimana berbisnis dengan pelaku global. Minimnya literasi keuangan seringkali menjadi hambatan bagi UMKM untuk naik kelas ataupun menembus pasar global.
“International desk dan trade finance specialist BNI siap memberikan literasi keuangan terkait dengan transaksi global dan manajemen risikonya, serta kiat-kiat berbisnis secara global,” jelas Adji.
BNI juga berusaha menghubungkan antara UMKM Indonesia dengan UMKM diaspora di Inggris (business matching). Menghubungkan UMKM lokal dengan diaspora pun menurutnya bisa menjadi salah satu upaya peningkatan ekspor UMKM ke Inggris.
“Di Inggris masih perlu memperkenalkan produk UMKM lokal karena produk Indonesia masih perlu diperkenalkan. Maka, untuk membantu UMKM binaan BNI, kami memperkenalkannya melalui ekosistem UMKM diaspora, mengikutsertakan dalam pameran di Inggris yang berskala international,” pungkasnya.
Editor: Steven Widjaja