Jakarta– PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) kembali menorehkan tinta emas dalam perjalanan sejarahnya. Bank daerah yang lahir dari semangat membangun Bali itu sukses meraih penghargaan “The Best Performance Bank” pada ajang bergengsi Infobank Award 2025: Economy Mastery Forum 2025.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata napak tilas Bank BPD Bali yang senantiasa melangkah pasti dengan kinerja solid dan berkelanjutan.
Berdasarkan kajian Biro Riset Infobank (BiRI), Bank BPD Bali bahkan berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus: The Best Performance Bank in KBMI 1 di kategori kelas Aset di Atas Rp25 Triliun; Crown Champion: Bank With Consistent Excellent Performance For 25 Consecutive Years (2000–2024); dan Yearly Excellent Performance Bank. Pengakuan ini menegaskan reputasi Bank BPD Bali yang konsisten meraih predikat “Sangat Bagus” selama seperempat abad.
Adapun, penghargaan diberikan oleh Agus Martowardojo, Dewan Pakar Infobank yang juga Menteri Keuangan periode 2010-2013 sekaligus Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018, dan Chairman of Infobank Eko B. Supriyanto kepada Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma.
Hasil penilaian dilakukan terhadap kinerja keuangan publikasi 106 bank sepanjang 2023–2024. Di mana hanya 59 bank yang berhasil meraih predikat “Sangat Bagus”.
Proses rating sendiri mengacu pada 12 rasio keuangan dan pertumbuhan, mencakup tujuh aspek utama: manajemen risiko, GCG, permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, serta efisiensi.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, menegaskan bahwa penghargaan ini adalah buah kerja keras seluruh jajaran. Menurutnya, meski tekanan ekonomi begitu kuat, Bank BPD Bali tetap berhasil menjaga pertumbuhan positif hingga akhir 2024, lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Predikat Sangat Bagus selama 25 tahun berturut-turut adalah bukti bahwa strategi bisnis kami solid dan adaptif. Kami akan terus berinovasi, memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Bali, serta berkontribusi terhadap perekonomian daerah,” ujarnya, usai meraih penghargaan Infobank Award 2025, di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat (29/8).
Mesin Bisnis Tumbuh Konsisten
Berangkat di sisi kinerja keuangan, Bank BPD Bali menutup 2024 dengan laba bersih Rp878,47 miliar. Raihan ini melonjak 19,00 persen yoy dibandingkan Rp738,23 miliar pada 2023.
Peningkatan ini diraih berkat pertumbuhan pembiayaan yang sehat sekaligus efisiensi operasional. Keberhasilan tersebut semakin kontras jika dibandingkan tren industri BPD yang justru mencatatkan penurunan laba, terkoreksi 6,10 persen per September 2024 setelah minus 5,11 persen pada Desember 2023.
Bank BPD Bali juga mencatat penyaluran kredit Rp38,31 triliun pada 2024, tumbuh 11,66 persen yoy. Kualitas kredit terjaga sangat baik, dengan NPL gross hanya 0,92 persen dan NPL net 0,02 persen.
Likuiditas pun solid, tercermin dari pertumbuhan DPK 13,09 persen menjadi Rp32,16 triliun, dengan dominasi dana murah (CASA) mencapai 70,80 persen. Indikator ini menjadikannya salah satu tertinggi di industri BPD.
Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di angka 70,95 persen, turun dari 75,65 persen tahun sebelumnya, menandakan likuiditas ample untuk menopang ekspansi bisnis. Sementara itu, modal bank tetap tebal dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 27,45 persen.
Dari sisi pendapatan, pertumbuhan kredit menghasilkan pendapatan bunga Rp3,35 triliun atau naik 7,46 persen. Beban bunga memang melonjak 14,17 persen menjadi Rp945,44 miliar akibat kenaikan DPK, namun Bank BPD Bali tetap mampu menjaga pendapatan bunga bersih Rp2,40 triliun, naik 5,73 persen yoy.
Hal ini berkat efisiensi tinggi. Terlihat dari rasio BOPO yang ditekan ke level 66,85 persen, jauh lebih rendah dibanding rata-rata industri perbankan nasional.
Menutup tahun buku 2024, Bank BPD Bali berhasil mengembangkan total aset menjadi Rp38,31 triliun, tumbuh 11,66 persen dari Rp34,31 triliun pada 2023. Capaian ini semakin memperkokoh posisi Bank BPD Bali sebagai salah satu BPD paling solid dan berdaya saing di Indonesia. (*) Ranu Arasyki Lubis