Jakarta— Babak baru transformasi bisnis yang dilakukan Bumiputera Muda (Bumida) dalam beberapa tahun terakhir berhasil membawanya menjadi salah satu pemain utama di industri asuransi nasional. Di tahun ini, Bumida tercatat mampu bertumbuh melampaui rerata industri.
Berkat kesuksesannya itu, Asuransi Umum Bumiputera Muda (Bumida) meraih penghargaan di ajang Infobank Insurance Award 2023 dari Infobank Media Group yang diselenggarakan di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, (27/7/2023).
Penghargaan yang diberikan itu didasarkan pada rating 118 perusahaan asuransi yang berkinerja terbaik untuk laporan keuangan terperiksa dan terpublikasi di periode 2021 dan 2022.
Berdasarkan hasil evaluasi Infobank, Bumida dinyatakan layak membawa pulang penghargaan “The Best Performance General Insurance Company di kategori Gross Premium Rp250 miliar hingga kurang dari Rp500 miliar.
Direktur Utama Bumida Ramli Forez menyatakan kebanggannya atas capaian tersebut. Penilaian ini menurutnya akan memberikan motivasi kepada pegawai, agen, dan para mitra untuk bekerja lebih baik lagi.
“Terima kasih kepada Infobank yang memberikan evaluasi. Kalau kita sampaikan kepada para mitra mereka makin termotivasi dengan suasana seperti ini,” ujarnya.
Menurut Ramli, bukan hanya di segi laba dan premi, melainkan juga penambahan jumlah syariah.
“Di tahun 2022 kita tumbuh jauh di atas industri. Ini yang membanggakan kita. Kinerja positif ini bukan karena sendiri dirut, tapi tim, direksi dan bersama seluruh mitra kerja kita di daerah dari 41 cabang konvensional dan 20 cabang syariah. Inilah kerja kita yang luar biasa sehingga 2022 menghasilkan yang sangat luar biasa ini,” katanya kepada Asian Post, Kamis (25/7/2023).
Di bawah tangan dingin Ramli, Bumida yang lima tahun lalu bermasalah kini justru bertumbuh melebihi industri. Ia mencanangkan dan mendorong pegawai untuk masuk dalam program perubahan bernama “Gerbang Tol” atau Gerakan Kebangkitan Total.
“Saya membuat program kerja Gerbang Tol atau Gerakan Kebangkitan Total yang saya canangkan dari awal tahun. Program ini isinya adalah, pertama adalah Gren atau gerakan rekrut nasional. Awalnya di dua tahun lalu agen cuma sampai 600an, hari ini sudah 2.400 di Juli 2023,” jelasnya.
Ia melanjutkan, di dalam program Gerbang Tol itu juga ada gerakan untuk menghasilkan premi secara mandiri di pegawai yang dinamai “Gersada” atau Gerakan Sayang Bumida.
“Jadi di Bumida itu setiap hari pegawai harus bisa ‘nutup’ tiap bulan dan menghasilkan premi sebesar Rp7 miliar di bulan Juni ini. Itu dari pegawai organik, mereka sudah busa nutup,” beber Ramli.
Selanjutnya ialah gerakam efisiensi total atau “Gesit” di mana semua pengeluaran perusahaan yang semula berlebihan akan ditekan. Ramli mencontohkan hal itu dilakukan di pembayaran untuk sewa gedung dan peralatan kantor.
“Tadinya, yang sewa-sewa kantor yang tadinya Rp150 per tahun kita cari kantor yang Rp100. Kemudian pembelanjaan ATK dan sebagainya. Sekarang kan sudah serba digital untuk pelaporan dan sebagainya ngapain kita cetak,” pungkasnya .
Penilaian kinerja perusahaan asuransi yang dilakukan oleh Biro Riset Infobank ini dilakukan dalam 5 tahapan besar untuk menentukan predikat “sangat bagus”.
Tahapan tersebut meliputi penentuan formula rating berdasarkan perkembangan industri asuransi, pencarian sumber data, pemberian skor/nilai dari hasil pengolahan angka-angka dari berbagai rasio pertumbuhan, dan pemberian predikat.
Biro Riset Infobank kemudian mengelompokkan perusahaan asuransi berdasarkan pendekatan premi bruto. Pengelompokan perusahaan asuransi yang satu dengan yang lainnya menggunakan standar deviasi, sehingga diperoleh pengelompokkan yang adil melalui pendekatan pemerataan.
Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto mengungkapkan, di tengah banyaknya perusahaan asuransi yang bermasalah, masih banyak yang berhasil meencatatkan kinerja terbaiknya. Setidaknya, 50% dari 118 perusahaan asuransi berhasil meraih predikat kinerja “Sangat Bagus” atau predikat tertinggi dalam rating Infobank.
“Ada beberapa perusahaan asuransi yang bangkrut, seperti Jiwasraya, Wanartha Life, dan Kresna Life. Asuransi Bumiputera juga tengah berjuang untuk segar kembali. Bahkan, menurut OJK, ada 13 perusahaan asuransi yang tidak baik-baik saja,” ujar Eko B Supriyanto.
Menurut Eko, berdasarkan pengalaman, perusahaan asuransi yang menemui ajal lebih dikarenakan urusan moral hazard, meski secara produk juga sudah bermasalah sejak awal.
“Untuk, kami mengucapkan selamat dan sukses kepada para direksi dan komisaris dari 59 asuransi yang berhasil meraih penghargaan Infobank Insurance Award 2023,” sambungnya.
Capaian ini, lanjut Eko, menunjukkan keberhasilan pengelola dalam menjaga kepercayaan pemegang polis dengan memberikan layanan terbaik, menghadirkan produk-produk asuransi yang berkualitas, dan tetap menjaga integritas. (*) RAL