Jakarta– KB Bukopin Finance berhasil menjaga momentum pertumbuhan positif. Setelah membukukan laba positif di 2024, kinerja solid anak usaha KB Bank berlanjut di 2025.
Sejumlah langkah ekspansi pun disiapkan untuk memacu performa bisnis. KB Bukopin Finance pun berhak atas predikat “sangat bagus” dalam Rating Multifinance versi Infobank 2025Mesin bisnis perusahaan pembiayaan PT KB Bukopin Finance terus menderu kencang. Pada 2024, KB Bukopin Finance berhasil melakukan turnaround.
Anak usaha KB Bank ini membalikan keadaan, dari rugi Rp18,57 miliar menjadi laba Rp12,46 miliar. Kinerja laba KB Bukopin Finance tercatat melonjak 167,07 persen year on year (yoy).
Pencapaian itu ditopang laju pembiayaan yang meroket 313,22 persen, dari Rp141,85 miliar menjadi Rp586,16 miliar per akhir 2024.
Perusahaan yang dipimpin Hendra Gunawan sebagai direktur utama ini menutup tahun kerja 2024 dengan total aset Rp649,40 miliar, atau meningkat 40,20 persen secara tahunan.
Pencapaian positif itu juga dibarengi dengan rasio-rasio keuangan lain yang sehat.
Lihat saja rasio financing to asset ratio (FAR) yang terbilang optimal di posisi 90,26 persen.
Secara industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, FAR industri multifinance berada di level 85,48 persen.
Sedangkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bisa dijaga di level 73,96 persen, atau di bawah rata-rata industri.
Ini menunjukkan bahwa KB Bukopin Finance berhasil menjalankan operasionalnya secara efisien.
Hendra Gunawan menyampaikan bahwa keberhasilan KB Bukopin Finance memperkuat fundamental sekaligus memacu kinerja bisnis tidak lepas dari transformasi besar-besaran yang dilakukan. Baik dari sisi bisnis proses, produk maupun sumber daya manusia (SDM).
Atas performa keuangan yang impresif sepanjang 2024, KB Bukopin Finance pun mendapatkan predikat “sangat bagus” dalam “Rating Multifinance versi Infobank 2025”.
Predikat ini diberikan kepada perusahaan pembiayaan yang mampu menjaga pertumbuhan bisnis dan kesehatan keuangannya.
Dalam rating kali ini, KB Bukopin Finance mendapatkan total skor 92,22 persen.
Di sejumlah aspek penilaian, seperti pertumbuhan dan FAR misalnya, perusahaan ini mendapatkan nilai sempurna.
KB Bukopin Finance berupaya melanjutkan momentum pertumbuhan solid.
Di kuartal I 2025, anak usaha KB Bank ini mencatatkan pertumbuhan aset 16,19 persen, atau menjadi Rp754,55 miliar.
Kenaikan aset ditopang pertumbuhan portofolio pembiayaan bersih yang naik 15,11% dibandingkan akhir 2024. Komposisi pembiayaan yang disalurkan KB Bukopin Finance di tiga bulan pertama 2025 ini masih didominasi pembiayaan korporasi atau fleet.
Adapun untuk mendukung ekspansi pembiayaan, Raden Ari Priyadi sebagai Direktur Operasional & Keuangan telah mengamankan dukungan pendanaan (funding) dari dua bank di kuartal I 2025, yakni KB Bank dan OK Bank. Total funding yang diterima mencapai Rp300 miliar.
Di tengah mengetatnya likuiditas perbankan, KB Bukopin Finance mendapatkan kepercayaan dari bank melalui dukungan pendanaan. Hingga saat ini, KB Bukopin Finance sudah menandatangani perjanjian pinjaman modal kerja dengan tiga bank nasional, yaitu KB Bank, OK Bank, dan BCA Syariah.KB Bukopin juga terus berupaya mencari alternatif pendanaan.
Saat ini perusahaan sedang dalam proses menjalin kerjasama dengan beberapa bank nasional dan internasional lain untuk dapat mendukung rencana pembiayaan perusahaan ke depan. Total potensi pendanaan yang didapatkan adalah sekitar Rp1,5 triliun.
PT KB Bukopin Finance tentu juga ingin memastikan bahwa pendanaan itu, digunakan untuk melakukan ekspansi pembiayaan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Tidak sekadar memacu kinerja, KB Bukopin Finance juga fokus menjaga kualitas portolio pembiayaan dengan baik.
Untuk mendapatkan sumber pendanaan, selain dari pinjaman bank, KB Bukopin Finance juga memiliki rencana untuk memperoleh pendanaan dari MTN (Medium Term Notes), yaitu surat utang jangka menengah yang diterbitkan oleh perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dengan jangka waktu 3 sampai 5 tahun.
Untuk itu, sebagai persyaratannya, KB Bukopin Finance saat ini sedang berproses untuk mendapatkan credit rating melalui Fitch Ratings, yang diharapkan hasilnya dapat segera difinalisasi dan menunjukkan hasil yang positif
Sehingga KB Bukopin Finance memperoleh alternatif sumber pendanaan selain dari pinjaman bank, dengan pricing yang juga kompetitif.
Adapun untuk pipeline pembiayaan baru, saat ini KB Bukopin Finance telah memiliki potensial nasabah dengan total nilai pembiayaan di kisaran Rp400 miliar. Potensi itu diharapkan bisa diaktivasi di kuartal II dan kuartal III 2025.
Untuk terus memacu kinerja bisnis, sejak awal kuartal II 2025, KB Bukopin Finance mulai mengembangkan produk pembiayaan baru.
Produk ini lebih menyasar pembiayaan retail, dan digagas untuk menyeimbangkan portofolio pembiayaan perusahaan yang saat ini didominasi pembiayaan korporasi.
Beberapa produk pembiayaan retail yang dikembangkan antara lain pembiayaan mobil baru yang lebih spesifik kepada electric vehicle (EV) meskipun tidak menutup kemungkinan untuk kendaraan berbahan bakar minyak (Internal Combustion Engine/ICE).
Selain itu, Fajar Satritama sebagai Direktur Bisnis KB Bukopin Finance, juga mengembangkan produk pembiayaan dari captive market yang bekerjasama dengan KB Group.
Fajar juga melirik untuk menyalurkan pembiayaan pada sektor kesehatan dengan bekerjasama dengan beberapa group rumah sakit dan produsen alat kesehatan.
KB Bukopin Finance juga mulai fokus mengembangkan pembiayaan syariah. Produk pembiayaan akad syariah menjadi bagian dari pengembangan produk dan layanan yang dilakukan KB Bukopin Finance. Perseroan menyakini segmen ini mempunyai potensi pasar yang besar.
Apalagi, KB Bukopin Finance pun bisa menjalin sinergi dengan anak usaha KB Bank yang menggarap segmen syariah. KB Bukopin Finance berkomitmen untuk dapat melayani nasabah dengan kebutuhan akan pembiayaan syariah.
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, dari sisi man power diperkuat dengan meningkatkan kompetensi setiap karyawan melalui program training dan sharing knowledge yang terencana, serta dilakukan rekrut karyawan-karyawan yang berpengalaman sehingga target-target yang sudah direncanakan dapat tercapai dengan baik. (*)