THE ASIAN POST, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump membuka kemungkinan untuk merilis cuplikan video ketika pasukan koalisi Amerika Serikat melancarkan serangan di Suriah yang menewaskan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
“Kami kemungkinan mengambil bagian tertentu dan merilisnya,” ujar Trump, seperti dikutip AFP pada Senin (28/10/2019).
Hal itu juga dikonfirmasi oleh Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley, yang menyatakan bahwa timnya telah memiliki video gempuran tersebut, tetapi masih harus dipilah terlebih dahulu sebelum dirilis ke publik.
“Kami punya video, foto. Kami belum siap merilisnya. Semuanya harus melalui proses deklasifikasi terlebih dulu,” kata Milley.
Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa menonton video penyerbuan terhadap pemimpin ISIS tersebut seperti tengah menonton sebuah film. Di depan awak media, Trump menjelaskan momen ketika pasukan koalisi AS mengepung tempat kediaman Baghdadi, hingga sang pemimpin ISIS tersebut tersudut, dan mengakhiri hidupnya dengan cara meledakkan diri.
Namun demikian, Milley berujar bahwa ia belum bisa mengkonfirmasi semua detail yang Trump ceritakan terkait penyerangan tersebut. Sejumlah pihak menyatakan bahwa Trump seharusnya tak punya akses untuk menyaksikan cuplikan video penyerangan yang dilancarkan pada akhir pekan lalu tersebut.
“Saya tidak tahu sumber pernyataan itu dari mana, tapi asumsi saya dia berbicara langsung dengan anggota unit yang melakukan serangan,” terang Milley.
Sementara itu, pihak berwenang masih melakukan tes DNA untuk memastikan identitas Baghdadi. Beberapa sumber meragukan sang pemimpin ISIS tersebut sudah tewas karena sebelumnya, sudah ada laporan keliru yang menyatakan pemimpin ISIS itu meninggal.