Bandung— Perusahaan inspeksi, PT Sucofindo berhasil menorehkan kinerja cemerlang sepanjang 2022.
Sucofindo membukukan pendapatan hingga Rp2,9 triliun sepanjang 2022, atau naik 8,6% secara year on year (yoy).
Kenaikan juga tampak pada laba bersih dengan perolehan laba mencapai Rp351,5 miliar, atau tumbuh 65,1 % yoy.
Asisten Deputi Klaster Manufaktur Kementerian BUMN Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Liliek Mayasari mengapresiasi kinerja perusahaan pelat merah tersebut. Dia meminta Sucofindo dapat menjaga tren pertumbuhan kinerja melalui percepatan implementasi program kerja di 2023.
“Sekaligus menyiapkan strategi akselerasi pencapaian target kinerja tahun 2024, mengingat kontribusi Sucofindo yang signifikan terhadap kinerja IDSurvey,” katanya pada acara Rapimnas Sucofindo 2023, Senin (27/2/2023).
Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau Ketua IDSurvey Arisudono mengatakan, untuk menjamin akselerasi pertumbuhan dan daya saing IDSurvey, pengembangan bisnis Sucofindo perlu diarahkan pada layanan dengan konten teknologi yang memberi nilai tambah.
“Nilai tambah ini perlu diperhatikan pada sektor-sektor prioritas termasuk sektor lingkungan [validasi dan verifikasi gas rumah kaca], manufaktur, infrastruktur, pangan, otomotif [pengembangan jasa bagi ekosistem mobil listrik] dan life science,” ujar Arisudono.
Adapun, Komisaris Utama Sucofindo Veri Anggrijono menyebut, Sucofindo dapat mengambil peluang dengan layanan Testing, Inspection, and Certification (TIC) berbasis digital.
“Selain peluang digital, perkembangan bisnis dengan skema keberlanjutan mampu menjadi peluang bagi Sucofindo dan IDSurvey, khususnya dalam mengembangkan jasa berbasis sosial dan lingkungan,” pungkas Veri.
Direktur Utama Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengaku telah menyiapkan strategi bisnis berbasis teknologi dan layanan berkelanjutan di tahun ini .
“Sucofindo tetap konsisten mengembangkan layanan teknologi di seluruh portofolio bisnis Sucofindo. Hal ini sejalan dengan sasaran Sucofindo menuju Digital TIC Company,” kata Mas Wigrantoro.
Wigrantoro menyatakan kesiapan Sucofindo berperan menjadi Lembaga Verifikasi dan Validasi (LVV) untuk industri hijau dan berkelanjutan, seperti menyediakan layanan Informasi Lingkungan terhadap Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Verifikasi ESG Environmental, Social, and Governance (ESG) footprint, Verifikasi Energy Transition Mechanism (ETM), dan layanan Konsultan Eco Framewok.
“Kami optimis dapat meningkatkan kinerja positif di tahun 2023. Melalui rencana strategis Sucofindo kedepannya mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, kontribusi nilai tambah, daya saing, dan keberlanjutan industri nasional,” pungkasnya. (*)
Editor: Ranu Arasyki