Jakarta – PT Bank Sulteng (Bank Sulteng) mencatatkan pertumbuhan aset hingga 37,42% secara tahunan per kuartal I 2022. Dari Rp8,09 triliun per Maret 2021 menjadi Rp11,11 triliun per Maret 2022. Pertumbuhan aset ini ditopang oleh sejumlah pertumbuhan pos keuangan, dan menopang pertumbuhan penyaluran kredit.
Bank Sulteng mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit dari Rp5,08 triliun per Maret 2021 menjadi Rp5,65 triliun per Maret 2022 atau tumbuh 11,03%. Pertumbuhan total aset dan penyaluran kredit tersebut tidak lepas dari pengaruh kelompok usaha bersama (KUB) yang telah dilaksanakan oleh Bank Sulteng.
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Bank Sulteng Mohammad Hasan Laminula menyatakan bahwa pihaknya telah menggandeng holding CT Corpora dalam skema KUB tersebut. Holding milik konglomerasi Chairul Tanjung itu diyakini dapat menjadi katalisator modal, dan meringankan beban biaya Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah.
“Dengan holding (KUB) ini, kami juga mengharapkan bahwa pencapaian modal inti sebesar Rp3 triliun di tahun 2024 dapat segera tercapai, karena kami juga sudah ber-KUB dengan salah satu holding dari grup Chairul Tanjung, yaitu CT Corpora,” ucap Hasan, kepada Infobanknews, beberapa waktu lalu.
Dengan KUB ini juga diharapkan ekspansi bisnis Bank Sulteng dapat terjadi secara optimal. Digitalisasi yang menjadi katalisator efisiensi dapat diterapkan untuk semakin mengefisienkan proses operasional, yang nantinya dapat berdampak pada pertumbuhan aset dan penyaluran kredit.
“Dalam rangka dari sisi peningkatan aset dan segala macam, semua akan menjadi prioritas. Digitalisasi itu menjadi prioritas kami ke depan. Ini yang sedang dibangun oleh kami pada rencana kerja tahun 2022 ini. Semoga dapat tercapai dengan baik,” terang Mohammad.
Penulis: Steven Widjaja