Tokoh Telik Sandi Dibalik Pertemuan Teuku Umar

THE ASIAN POST, JAKARTA —  Nama Budi Gunawan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), kembali disebut-sebut sebagai pihak paling berperan dalam pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, menanggapi menanggapi munculnya sosok Budi Gunawan dalam pertemuan Prabowo dan Megawati di kediaman Megawati Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7).

“Ada Budi Gunawan ya dalam pertemuan Mega-Prabowo. Memang top Mas BG sebagai komunikator politik yang berkelas,” kata  Arief.

Budi Gunawan dianggap berperan besar dalam pertemuan para tokoh bangsa tersebut, mengingat pada pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo di MRT beberapa waktu lalu, sosok Budi Gunawan juga tampak.

“Mas BG sang komunikator politik berkelas, yang sudah tidak diragukan kemampuannya menjembatani adanya dialog antarpemimpin nasional yang beda jalan dan arah politiknya dalam membangun Indonesia,” ujarnya.

Ia berharap Budi Gunawan dapat mempersatukan semua elite politik yang sedang tercerai-berai saat ini. Dia juga berharap BG bisa berkarir di dunia politik.

“Mas BG ini benar-benar oase di padang gurun pasir politik Indonesia yang mencairkan suasana,” katanya lagi.

Atas kemampuannya itu, Arief mendoakan supaya Budi Gunawan bisa jadi politisi di parpol, seperti PDI Perjuangan sangat membutuhkan sosoknya.

“Saya harap Mas BG bisa berkarir di dunia politik,” tandas Arief.

Berdasarkan Wikipedia, Budi Gunawan, seorang jenderal polisi,  lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 11 Desember 1959.

Ia menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara sejak 9 September 2016, menggantikan Sutiyoso.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakapolri mendampingi Jenderal Badrodin Haiti sejak 22 April 2015.

Ia juga sempat menjadi Wakapolri mendampingi Jenderal Tito Karnavian sejak 13 Juli 2016, hingga dilantik sebagai Kepala BIN pada 9 September 2016.

Budi Gunawan menjadi unsur Polisi kedua setelah Jenderal Sutanto (2009-2011) yang memimpin lembaga telik sandi tersebut. []

Politic
Comments (0)
Add Comment