Sorotan:
- Temenos dorong percepatan transformasi perbankan digital Indonesia melalui solusi AI dan cloud-native.
- Teknologi Temenos bantu bank di Indonesia tingkatkan efisiensi, keamanan, dan personalisasi layanan berbasis regulasi OJK.
- Temenos, bersama WeLab, berhasil mendirikan Bank Saqu sebagai bank digital inovatif di Indonesia, menghadirkan solusi perbankan modern yang mendukung transformasi industri.
Jakarta– Indonesia tengah berada di titik kebangkitan baru industri perbankan digital. Temenos, perusahaan teknologi perbankan global asal Swiss, menilai potensi pasar Indonesia sangat besar untuk menjadi motor utama transformasi menuju era intelligent banking, di mana digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI) menjadi pusat inovasi dan profitabilitas bank masa depan.
Menurut Frankie Wai, Business Solution Director Asia Pacific Temenos, Indonesia merupakan salah satu dari lima ekonomi terbesar di Asia Pasifik dan termasuk dalam 10 besar dunia berdasarkan PDB (PPP) versi IMF.
“Indonesia telah memasuki fase akselerasi digitalisasi. Dengan kombinasi data real-time dan perilaku prediktif konsumen, bank di Indonesia dapat menciptakan sumber profitabilitas baru dan meningkatkan daya saing di tingkat global,” ujar Frankie Wai kepada Infobank.
Pemerintah Indonesia, lanjutnya, menargetkan pertumbuhan investasi rata-rata 16,75% selama lima tahun ke depan di delapan sektor strategis, seiring meningkatnya digitalisasi lintas industri. Sekitar 90% perusahaan di Indonesia kini telah melakukan digitalisasi di satu area bisnis, dan hampir seluruhnya berencana meningkatkan investasi digital pada 2025.
Maka dari itu, Temenos menghadirkan solusi digital yang membantu bank mempercepat peluncuran produk, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing. Arsitektur modular berbasis API memungkinkan bank meluncurkan produk baru hanya dalam hitungan minggu.
Sementara itu, infrastruktur cloud-native dan model Software-as-a-Service (SaaS) memungkinkan efisiensi biaya serta fleksibilitas tinggi tanpa investasi infrastruktur besar.
“Modernisasi sistem core banking, digital lending, dan credit scoring berbasis AI akan memberikan keunggulan kompetitif jangka panjang bagi bank di Indonesia,” jelas Frankie.
Salah satu contoh transformasi sukses adalah kolaborasi Temenos dengan WeLab untuk mendirikan Bank Saqu, bank digital di Indonesia.
Optimalisasi Transaksi dan Efisiensi
Survei Hanover Research menunjukkan, 75% bank sedang menjajaki penerapan Generative AI, sementara 82% berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Di antara bank-bank yang sudah menerapkan Gen AI atau menjajaki peluang, 43% berencana meningkatkan investasi mereka dalam teknologi ini tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Melalui kemitraan dengan Microsoft Azure, Temenos menghadirkan performa cloud unggul dengan kemampuan memproses 16.600 transaksi per detik bagi lebih dari 25 juta nasabah dan 50 juta akun.
Teknologi ini mampu memproses transaksi dan data bervolume besar dengan cepat dan aman, menggunakan lebih sedikit perangkat keras. Arsitektur berbasis AI dan prosesor Azure Cobalt 100 ARM memungkinkan efisiensi hingga 40%, lebih baik dibandingkan benchmark 2024.
“Kami ingin membantu bank Indonesia mengadopsi AI secara bertanggung jawab agar dapat bersaing dengan fintech dan neobank, mempercepat waktu ke pasar, serta meningkatkan personalisasi layanan,” terangnya.
Temenos juga memperkenalkan alat berbasis AI generatif bernama Temenos Product Manager Copilot, yang memanfaatkan Microsoft Azure OpenAI Service untuk membantu bank merancang, meluncurkan, menguji, dan mengoptimalkan produk keuangan dengan lebih cepat.
Asisten AI ini menawarkan antarmuka percakapan yang memungkinkan manajer produk, tim TI, dan tim layanan pelanggan mengakses fungsionalitas inti perbankan dan wawasan data dengan lancar.
Misalnya, alat ini memungkinkan bank memperoleh wawasan bisnis tanpa perlu menulis kueri yang rumit, sehingga mempercepat pengembangan dan personalisasi produk.
Kolaborasi Lokal
Temenos telah hadir di Indonesia hampir dua dekade dan berkomitmen dengan pendekatan “Think Global, Act Local.” Bersama mitra-mitra lokal, Temenos memastikan seluruh solusi sesuai regulasi OJK dan kebijakan data lokal.
Dengan nilai aset perbankan syariah nasional yang telah mencapai Rp869 triliun pada 2023, serta 87% populasi Indonesia beragama Islam, Temenos melihat peluang luar biasa untuk mengakselerasi pertumbuhan keuangan syariah melalui solusi digital dan berbasis AI.
“Kami yakin Indonesia memiliki semua fondasi untuk menjadi pusat inovasi perbankan digital dan keuangan syariah global,” tutup Frankie Wai.
Dalam hal keamanan, Temenos mengimplementasikan pendekatan berlapis yang mengikuti standar global seperti ISO/IEC 27001 dan SOC2, dengan sistem deteksi penipuan berbasis AI, enkripsi data end-to-end, serta autentikasi multifaktor.
“Temenos memastikan keamanan dibangun sejak tahap pengembangan sistem. Setiap proses diuji melalui penetration testing dan immutable logging untuk menjamin auditabilitas,” tegas Frankie Wai. (*) Ranu Arasyki Lubis