Sorotan Utama:
- Wamenpora Taufik Hidayat menilai pemuda sebagai energi terbarukan bangsa dalam mendorong revolusi hijau.
- Sinergi antara energi, keuangan, dan agribisnis disebut kunci menuju Indonesia berkelanjutan.
- Kemenpora dorong kolaborasi lintas sektor untuk wujudkan Indonesia hijau dan berdaya saing global.
Jakarta – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat menyerukan pentingnya kolaborasi generasi muda dalam mempercepat transisi menuju ekonomi hijau nasional.
Pesan itu ia sampaikan dalam Forum Diskusi “Synergizing Energy, Finance & Agribusiness for a Greener Future” yang digelar Infobank Media Group bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di DoubleTree by Hilton Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Jumat (31/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Taufik menegaskan bahwa pemuda adalah sumber energi baru bagi kemajuan bangsa.
Ia menyebut semangat dan kreativitas generasi muda merupakan “renewable energy” sejati yang terus tumbuh dan tidak pernah habis.
“Energi bangsa ini bukan hanya minyak, gas, atau batu bara, tetapi semangat anak muda. Mereka adalah energi terbarukan yang terus berinovasi tanpa henti,” ujar Taufik.
Menurutnya, jika energi positif dari generasi muda disinergikan dengan kekuatan finansial dan potensi agribisnis nasional, maka Indonesia dapat memimpin gerakan revolusi hijau.
Taufik juga menyoroti peran anak muda dalam menjawab tantangan global seperti krisis iklim dan ketahanan pangan.
Ia menilai, inovasi dan keberanian generasi muda dalam mengubah limbah menjadi peluang dan memanfaatkan teknologi untuk solusi hijau merupakan modal penting bagi masa depan ekonomi berkelanjutan.
Selain itu, Taufik menekankan pentingnya membangun kebiasaan positif seperti olahraga teratur untuk menjaga semangat dan produktivitas.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan agar membangun kolaborasi lintas sektor menuju visi besar Indonesia hijau, maju, dan berdaya saing global.
“Sesuai arahan Presiden Prabowo saat Hari Sumpah Pemuda, kita harus menjaga semangat persatuan dan gotong royong. Pemuda Indonesia harus berani mengambil risiko dan melakukan terobosan untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan bersatu,” tutupnya. (*) Ranu Arasyki Lubis