Tanggapan Golkar Terkait OTT Bowo Sidik

THE ASIAN POST, JAKARTA ― Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, Partai Golkar tidak ingin berspekulasi atas tertangkapnya anggota DPR Komisi VI  dari fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso, dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait distribusi pupuk.

“Kami menunggu penjelasan resmi dari KPK terkait dugaaan OTT itu. Kami tidak mau berspekulasi terlalu jauh terkait peristiwa OTT KPK, dalam kasus apa dan bagaimana peristiwanya,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (28/3).

Ace Hasan mengatakan, pihaknya saat ini tengah menunggu keterangan resmi dari KPK. Golkar akan bersikap tegas terhadap kader yang terjerat kasus korupsi.  

“Kita tunggu keterangan resmi dari KPK. Yang jelas kami akan bersikap tegas bagi siapapun kader yang melakukan korupsi,” tandasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, total ada delapan orang yang telah diamankan dalam operasi senyap yang diduga terkait dengan distribusi pupuk. Tujuh orang berasal dari pejabat di BUMN dan swasta. Sedangkan satu orang lagi adalah anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso.

Bowo diamankan KPK Kamis dini dan kini telah berada di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan.

Bowo Sidik Pangarso merupakan kader Golkar yang merangkak karir dari bawah. Ia tercatat cukup aktif mengikuti organisasi di bawah naungan Partai Beringin.

Misalnya, seperti dikutip dari laman DPR RI, pada tahun 1988 hingga 1990, Bowo dipercaya menjadi wakil ketua Kosgoro. Di Komite Nasional Indonesia (KNPI) sempat mencicipi kursi sebagai wakil sekretaris (1991-1994).

Pria kelahiran Mataram itu memiliki keahlian di bidang keuangan. Sejak bekerja di BDNI tahun 1994, Bowo sudah menjadi auditor. Tidak sampai dua tahun, ia dipercaya menjadi Kepala Bidang Auditor di perusahaan yang sama hingga tahun 2001.

Karirnya kemudian naik lagi menjadi Direktur Keuangan di tahun 2002 hingga 2014 di PT. Inacon Luhur Pertiwi, sebuah perusahaan konsultan profesional yang melayani sektor swasta, lembaga internasional dan multilateral. []

Comments (0)
Add Comment