Survei HSBC: Ini Empat Bidang Investasi Pilihan Pebisnis Indonesia 2021

Jakarta – Para pebisnis di Indonesia berencana meningkatkan investasi keuangan pada tahun 2021 di empat bidang. Keempat bidang tersebut adalah bidang pemasaran, inovasi produk, saluran penjualan, dan ekspansi ke pasar baru.

Demikian salah satu poin hasil survei HSBC Navigator terbaru terhadap 200 pebisnis di Indonesia. Mereka optimistis akan membaiknya kondisi pasar pada tahun 2021. Hal ini berkat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berhasil mengurangi tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Hasil survei menunjukkan, perusahaan-perusahaan Indonesia atau 91% responden berkeyakinan kuat bahwa penjualan akan meningkat pada tahun 2021. Sebanyak 79% responden yang optimistis tersebut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai lebih dari 5%, atau mendekati dua kali lipat rata-rata proyeksi pasar Asia Pasifik (APAC) dan pasar global (40% di APAC dan 42% secara global).

Sementara itu, hampir setengah dari perusahaan-perusahaan yang disurvei menunjukkan optimisme yang lebih tinggi dibanding tahun lalu. Di pasar APAC dan global, persentasenya sekitar satu banding tiga.

Lebih lanjut, mereka juga berekspektasi akan adanya pemulihan keuntungan bisnis lebih cepat di waktu yang akan datang. Hampir semua pebisnis Indonesia (94%) berharap bahwa pada 2022 tingkat keuntungan sudah kembali pulih ke level sebelum pandemi Covid-19. Sementara hanya 75% pebisnis dari kawasan Asia Pasifik yang meyakini hal tersebut dan 73% pebisnis global yang meyakininya.

Sekitar dua pertiga responden bahkan berpendapat, pemulihan keuntungan dapat terjadi secepatnya pada akhir tahun 2021 (65% APAC dan 32% secara global). Bahkan, seperlimanya (20%) meyakini tingkat pertumbuhan keuntungan sudah mencapai level sebelum pandemi pada akhir tahun 2020.

Commercial Banking Director PT Bank HSBC Indonesia Eri Budiono menyatakan, korporasi terbukti tangguh dalam mengarungi badai pandemi Covid-19. Ada optimisme yang kuat terhadap perdagangan internasional pada tahun 2021.

“Perusahaan terbukti sangat tangguh menghadapi gejolak yang ditimbulkan oleh Covid-19. Di tengah berbagai tantangan mulai dari pandemi yang berkepanjangan, kenaikan biaya, atau kepastian peraturan, para pebisnis mengatasi semua itu dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka serta mendorong kolaborasi dengan mitra industri,” papar Eri Budiono, seperti dikutip dari rilis yang diterima The Asian Post, Senin (7/12).

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa pebisnis Indonesia juga menganggap serius masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Sebanyak 84% responden memiliki rencana atau telah menetapkan target untuk menangani berbagai isu seputar lingkungan, sosial, dan tata kelola, dibanding 72% secara global. Kemudian, mereka juga telah menerapkan langkah-langkah untuk memantau kinerjanya. (*)

BusinessHSBC
Comments (0)
Add Comment