Subsidi Rumah Naik hingga Rp350 Juta, Bank Nobu Siap Salurkan KUR Perumahan

Jakarta– PT Bank Nationalnobu Tbk atau Bank Nobu memastikan diri siap ambil bagian dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan yang segera digulirkan pemerintah.

Program dengan plafon hingga Rp130 triliun ini dirancang untuk mempercepat ketersediaan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah, sekaligus menggerakkan roda perekonomian nasional.

Direktur Utama Bank Nobu, Suhaimin Johan, menegaskan pentingnya langkah persiapan sejak dini agar penyaluran KUR Perumahan bisa berjalan mulus begitu program resmi diluncurkan.

“Mulailah persiapan, rangkul peluang, dan bangun pipeline proyek masing-masing. Dengan begitu, ketika KUR Perumahan diluncurkan, closing transaksi bisa terjadi seketika,” ujarnya saat menghadiri Simposium Perumahan Warisan Bangsa, Selasa (16/9).

Menurut Johan, sektor perumahan bukan sekadar menyediakan tempat tinggal, melainkan juga motor penggerak ekonomi.

Industri ini mampu menciptakan lapangan kerja, menghidupkan rantai pasok bahan bangunan seperti semen, baja, keramik, hingga logistik, serta meningkatkan kepercayaan konsumen dan dunia usaha.

Pemerintah pun menargetkan sektor perumahan sebagai salah satu pilar utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%.

Menteri Pemerintahan Kawasan Permukiman, Maruar Sirait, menyambut baik keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung program ini. Ia menekankan bahwa Bank Nobu menjadi bank swasta pertama yang aktif mensosialisasikan KUR Perumahan.

Untuk mempercepat penyerapan, pemerintah menyiapkan berbagai insentif, mulai dari penurunan bunga KUR dari 5% menjadi 4%, subsidi pembelian rumah hingga Rp130 juta, hingga pembebasan BPHTB dan tarif dasar listrik untuk rumah subsidi.

“Tahun ini, subsidi rumah naik dari harga Rp200 juta–Rp220 juta menjadi Rp350 juta. Pemerintah juga membebaskan BPHTB dan TDL,” jelas Maruar.

Ia menambahkan, penyerapan kredit harus berlangsung cepat dan berkualitas dalam 3–4 bulan ke depan agar dampak ekonomi segera terasa.

“Satu rumah subsidi saja bisa membuka lima lapangan kerja. Tantangan kita adalah memastikan penyerapan maksimal agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” tegasnya. (*) RAL

Bank NobuKPRKPR subsidiSuhaimi Djohan
Comments (0)
Add Comment