Suara Merdu Monita Tahalea Menggema di BRI Jazz Gunung Bromo Series 2

Probolinggo– Di antara semilir angin pegunungan dan latar megah kawah Bromo yang berselimut kabut, suara merdu Monita Tahalea mengalun lembut saat membuka Festival BRI Jazz Gunung Bromo Series 2.

Penampilan penyanyi jazz bersuara khas ini menjadi salah satu momen paling memukau.

Monita Tahalea berhasil membungkus suasana malam dengan nuansa magis yang memikat.

Festival BRI Jazz Gunung Bromo Series 2 tahun ini kembali digelar di amfiteater alam Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur, pada 25-26 Juli 2025.

Penonton perlahan memadati lokasi, menyatu dalam suasana musik yang berpadu dengan keindahan alam pegunungan.

Monita membawakan sejumlah lagu andalan, seperti Memulai Kembali, Perahu, Matcha With The Sun, dan Angan.

Dengan aransemen intim, ia sukses membawa penonton larut dalam atmosfer syahdu dan penuh perasaan.

Saat membawakan lagu Merona dan Kehidupan ia meminta Sri Hanuraga naik ke atas panggung untuk memainkan piano.

“Jadi di album Merona ini ada dua lagu yang diproduksi oleh Sri Hanuraga dan saya menulis liriknya. Judul lagu Merona ini menjadi tema dari album dan satu lagi judulnya Kehidupan. Sebenarnya lagu ini sudah lama dikerjakan di tahun 2020. Untuk lagu Merona kami bawakan dengan aransemen yang berbeda,” katanya di hadapan penonton.

Lantunan nada yang dilafalkan Monita begitu lembut, membuat penonton hanyut. Terlebih, saat ia mulai membawakan lagu berjudul Angan, sebuah pesan mengenai penerimaan atas kehendak Tuhan.

Liriknya mengandung perasaan sedih, sedikit ada unsur kehampaan, yang akhirnya berujung pada penerimaan.

“Aku berserah pada waktu… pasrah pada angin. Terserah kau bawa ‘ku, ke mana pun berhembus”.

Penonton terkesima menyaksikan penampilan Monita Tahalea di BRI Jazz Gunung Bromo Series 2 yang digelari di Amfiteater Jiwa Jawa, Bromo. (Foto: Jazz Gunung)

“Jadi lagu ini kalau teman-teman punya satu pengalaman tentang penerimaan, mungkin lagu ini bisa jadi teman buat kalian semua. Ternyata Kembali lagi, kalau yang terjadi memang kehendak Sang Maha Kuasa saya rasa kita berada di jalan yang benar,” ucap Monita.

Di penghujung acara, Monita menutup special show dengan menyanyikan lagu Laila sembari memberikan pujian atas terselenggaranya BRI Jazz Gunung Bromo Series ke-2 di tahun ini.

Ia mengaku terpukau oleh pesona Bromo dan nuansa keintiman melekat bersama penonton.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang music jazz, tetapi juga ruang kontemplatif yang menghubungkan manusia, alam, dan nada-nada keindahan.

“Terima kasih semua yang hadir di sini, bisa tampil di tempat seindah ini adalah pengalaman spiritual tersendiri. Kita akan bertemu lagi di lain ,” ujar Monita menutup penampilannya.

Sebagai informasi, Jazz Gunung Bromo Series akan menampilkan beberapa performers yang berbeda dari series pertama.

Mereka ialah Monita Tahalea telah tampil menjadi sajian khusus special show di malam ini, 25 Juli 2025.

Di hari selanjutnya, 26 Juli 2025, panggung akan diisi oleh lebih banyak artis dan musisi, mulai dari Lorjhu’, Natasya Elvira yang ditemani para musisi session di Bromo Jazz Camp.

Lalu, ada Bintang Indrianto, seorang Bassist senior tampil dalam format trio, menghadirkan konsep yang melihat jazz dari “sisi yang berbeda”.  

Yang lebih dinantikan lagi, BRI Jazz Gunung Bromo Series 2 akan menampilkan musisi ternama Tohpati Ethnomission, Sal Priadi, dan Rouge yang datang dari Perancis, dengan mengusung musik folk. (*) Ranu Arasyki Lubis

Bromojazz etnikJazz Gunungjazz gunung bromo 2025Jazz Gunung Ijen
Comments (0)
Add Comment