Serangan Israel Menggila, 650 Ribu Warga Gaza Kekurangan Air

Jakarta— Eskalasi konflik antara Israel dan Hamas semakin memanas hingga menelan ribuan korban jiwa yang kian bertambah setiap hari.

Milter Israel terus melancarkan gempuran mematikan ke wilayah Gaza hingga hari ini, Kamis (12/10/2023). Israel menyerang sasaran Hamas di Jalur Gaza selama lima hari berturut-turut menggunakan sejumlah drone dan jet tempur canggihnya. Jumlah korban tewas dan luka-luka tercatat meningkat drastis hingga mencapai ribuan orang.

Angka ini diyakini akan terus meningkat lebih tinggi dalam beberapa hari ke depan lantaran jalur logistik menuju Gaza telah diblokade total oleh pihak keamanan Israel.

Mereka memutus pasokan listrik dan memastikan bahwa Palestina tidak akan mendapatkan makanan, air bersih, BBM, hingga bantuan kemanusiaan dari pihak manapun.

Laporan terakhir dari Kantor Kemanusiaan PBB menyatakan, setidaknya 650.000 orang yang berada di Gaza menghadapi kekurangan air yang parah.

Pengeboman Israel di Gaza sejak Sabtu lalu, telah meratakan 1.000 rumah penduduk. Banyak di wilayah tersebut menghadapi kekurangan air, bahan bakar dan pasokan medis.

“Sebanyak 560 unit rumah lainnya rusak parah dan tidak dapat dihuni dan lebih dari 12.600 rumah mengalami kerusakan akibat serangan udara Israel, dalam laporan PBB.

Warga Palestina terdiam menyaksikan rumahnya yang hancur dihantam bom dari jet tempur Israel

Kantor Kemanusiaan PBB tersebut melaporkan bahwa 13 rumah sakit di wilayah tersebut hanya beroperasi sebagian karena kekurangan bahan bakar dan pasokan medis. Ketatnya pengepungan yang dilakukan pasukan militer Israel itu akan mengancam nyawa 2,3 juta jiwa penduduk yang tinggal di wilayah Gaza.

“Sistem pembuangan limbah telah rusak, sehingga membuang air limbah yang berbau busuk ke jalan-jalan dan menimbulkan bahaya kesehatan,” lanjut laporan PBB tersebut.

Direktur strategi di Euro-Med Human Rights Monitor Maha Hussain berujar, kondisi ini diperparah dengan serangan Israel yang menggunakan fosfor putih yang dilarang secara internasional dalam sebuah peperangan.

“Amunisi ini adalah senjata pembakar yang dapat terbakar jika terkena oksigen. Di ruang tertutup, asap beracun dapat menyebabkan sesak napas dan kerusakan pernapasan permanen,” tulisnya. (*) RAL

israelKonflik Palestina - IsraelPalestinaPemukiman Ilegal IsraelSerangan Jalur Gaza
Comments (0)
Add Comment